Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Selamatkan 5 Ribu Nyawa di Inggris, WHO Sambut Baik Penggunaan Dexamethasone untuk Pasien Covid-19

Sekelompok ilmuwan dari Universitas Oxford melakukan pengujian obat dexamethasone terhadap 2.000 pasien Covid-19.

Editor: Adi Surya Samodra
THINKSTOCKPHOTOS
Ilustrasi obat-obatan. 

TRIBUNSOLO.COM – Sekelompok ilmuwan dari Universitas Oxford melakukan pengujian obat dexamethasone terhadap 2.000 pasien Covid-19.

Dilansir TribunSolo.com dari Kompas.com, Mereka membandingkan dengan 4.000 pasien yang tidak diberikan dexamethasone.

Dexamethasone adalah obat untuk mengatasi peradangan, reaksi alergi, dan penyakit autoimun.

Dexamethasone termasuk dalam golongan obat kortikosteroid.

Bob Si Kucing Penyelamat Meninggal, Pecinta Kucing Berduka: RIP Bob Jadi Trending di Twitter

Tiara Lestari, Mantan Model Playboy Kelahiran Solo Kenang Mendiang Suami yang Wafat 4 Tahun Silam

3 Karyawan Mitra 10 Bogor Positif Corona, 74 Orang Jadi ODP, Berbuntut Penutupan Toko 14 Hari?

Hasilnya, sekitar 19 dari 20 pasien yang mengidap Covid-19 sembuh tanpa harus dilarikan ke rumah sakit.

Terlebih lagi, dexamethasone terbukti menyembuhkan pasien yang kritis atau dalam kondisi parah.

Di Inggris, dexamethasone digunakan sejak awal pandemi Covid-19 dan telah menyelamatkan sekitar 5.000 nyawa.

WHO menyambut baik

World Health Organization (WHO) menyambut baik temuan awal penggunaan dexamethasone untuk mengobati pasien Covid-19 yang berada dalam kondisi kritis.

Mengutip situs resmi WHO, Rabu (17/6/2020), pasien yang menggunakan ventilator pengobatan ini terbukti mengurangi tingkat mortalitas sebanyak sepertiganya.

Sementara itu, pada pasien yang membutuhkan bantuan oksigen, tingkat mortalitas berkurang seperlimanya.

Namun, WHO menegaskan, temuan awal ini baru efektif pada pasien Covid-19 dalam kondisi kritis.

Temuan ini belum terbukti efektif pada pasien Covid-19 yang memiliki gejala ringan.

Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, ini adalah pengobatan pertama yang terbukti mengurangi angka mortalitas pada pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen atau ventilator.

“Ini berita yang sangat baik dan saya memberi selamat kepada Pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan kepada banyak rumah sakit di Inggris yang berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa,” tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved