Cerita Petani Ikan di Selokan Colomadu: Panen Sempat Lesu Terdampak Pandemi Corona, Kini Bangkit

Laporan Wartawan TribunSolo.com,Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM,KARANGANYAR - Pandemi Corona sempat memukul para petani ikan yang memanfaatkan selokan di Desa Klodran RT 04 RW 10, Kecamatan Colomadu, Karanganyar.

Usaha ternak ikan yang menyulap selokan menjadi kolam tersebut, sempat terpukul secara ekonomi saat awal pandemi corona sekitaran Maret 2020.

Ketua Paguyuban Pokdakan Mina Sri Mulyo, Bambang Agus Warsito mengakui hal tersebut saat ditemui TribunSolo.com pada Sabtu (20/6/2020).

• Ingat Selokan Ikan Viral di Colomadu? Ribuan Ikannya Sempat Diracun, Sekarang Begini Kondisinya

• Hanya Karena Nganggur saat Pandemi, Pria Ini Nekat Jual Istrinya Seharga Rp 300 Ribu via Twitter

"Di awal awal memang kesulitan, karena warung pada tutup kita tidak bisa menjual hasil panen," kata Bambang.

"Saat itu, kita mengalami penurunan penjualan hingga 70 persen," jelasnya.

Beruntung, dalam sebulan belakangan ini  warung makan mulai beroperasi kembali membuat pihaknya tak kesulitan secara ekonomi lagi.

"Kalau akhir akhir ini sudah mulai stabil," terangnya.

Dalam 3-4 bulan, pihaknya mengaku memperoleh keuntungan hingga Rp 2 juta per 2 kwintal ikan.

"Sekali panen rata-rata dapat segitu, makin bagus airnya makin cepat waktu panennya," pungkasnya.

Bambang menambahkan, jika jenis ikan tertentu mempunyai nilai keuntungan yang berbeda.

Hal tersebut berkaitan dengan kondisi berat ikan saat hendak dipasarkan ke beberapa tempat.

"Kalau ikan nila itu lebih besar makin bagus, tapi kalau lele terlalu besar tidak bisa dikonsumsi dan tidak laku," aku dia.

"Ikan nila keuntungannya memang beda dibanding ikan lain," tandasnya. (*)