Fenomena Gerhana Matahari Cincin
Habis 2020, Gerhana Matahari Cincin Bakal Muncul di Sragen Tahun 2390, Tak Tertarik Menyaksikannya?
"Kalau lewat lokasi yang sama, sekitar 370 tahun sekali, tahun 2023 akan ada lagi, lewat Indonesia Timur, Papua misalnya," ungkapnya astronom.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gerhana matahari cincin yang bakal menyambangi Kabupaten Sragen pada Minggu 21 Juni 2020, menjadi fenomena langka yang ternyata bisa muncul ratusan tahun lagi.
Adapun Kabupaten Sragen menjadi satu-satunya daerah di Solo Raya yang bisa menjadi lokasi menyaksikan fenomena alam tersebut.
Kepala Pusat Astronomi Assalam, AR Sugeng Riyadi mengungkapkan, gerhana matahari cincin biasanya terjadi setiap ratusan tahun sekali di tempat yang sama, sehingga jika terlihat jelas di Sragen maka menjadi sangat spesial.
"Kalau lewat lokasi yang sama, sekitar 370 tahun sekali, tahun 2023 akan ada lagi, lewat Indonesia Timur, Papua misalnya," ungkapnya kepada kepada TribunSolo.com, Sabtu (20/6/2020).
• Berikut Prediksi Astronom Soal Penampakan Gerhana Matahari Cincin di Sragen pada Minggu 21 Juni 2020
• Bakal Buat Surat Edaran, Bupati Jekek Minta 10.000 ASN di Wonogiri Jalani Rapid Test Secara Mandiri
Fenomena gerhana matahari cincin, lanjut Sugeng, terlihat jelas di Solo Raya sekira tahun 1900-an.
"Sejak tahun 1900 hingga kini belum pernah," terang dia.
Lebih lanjut dia menerangkan, jika gerhana matahari cincin terjadi pada 2020 dengan melintasi Kabupatan Klaten, maka diperkirakan bakal ada lagi pada tahun 2390.
"Ya sekitar 370 tahun sekali bisa muncul di lokasi sama," terangnya menekankan.
Hanya saja lanjut Sugeng, kenampakan gerhana matahari cincin di Solo Raya dinilai kecil.
"Tidak ada karena mataharinya biasa, walaupun Sragen ke utara secara perhitungan dilewat tapi visibilitasnya cuma 0,0 sekian," ujar dia.
"Termasuk pemantauan besok tidak ada, saya berharap BMKG maupun daerah-daerah yang dilewati melakukan streaming," jelasnya.
Adapun Sragen menjadi satu daerah satu-satunya di Solo Raya yang dilewati gerhana matahari cincin.
"Secara perhitungan, Sragen dilewati, namun visibilitasnya cuma 0,01," kata Sugeng.
"Kalau dengan teleskop juga sangat sulit, kalau tidak dengan teleskop besar," tambahnya.