Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Selain Gerhana Bulan Penumbra, 2 Fenomena Langit Lain Dapat Dijumpai Malam Ini

Ketiga fenomena tersebut adalah Bulan Purnama, Gerhana Bulan Penumbra, dan Konjungsi atau kesejajaran Bulan dan Jupiter.

Editor: Ilham Oktafian
SERAMBI/M ANSHAR
Proses Super Blue Blood Moon atau gerhana bulan saat awal (kiri), gerhana bulan total (tengah) dan proses akhir gerhana bulan (kanan) direkam menggunakan lensa teleskop refractor 900 mm di Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, Rabu (31/01/18) malam. 

TRIBUNSOLO.COM - Sejumlah wilayah Indonesia akan dijumpai tiga fenomena langit pada malam ini Minggu (5/7/2020).

Ketiga fenomena tersebut adalah Bulan Purnama, Gerhana Bulan Penumbra, dan Konjungsi atau kesejajaran Bulan dan Jupiter.

Berikut penjelasan rinci dari para ahli:

1. Bulan purnama

Berdasarkan keterangan tertulis dari Lembaga Penerbangan dan Antariksan Nasional (Lapan), fase purnama ini sebenarnya telah terjadi pada pukul 11.44 WIB.

Fase bulan purnama ini dikenal oleh suku-suku asli Amerika awal sebagai Bulan Purnama Penuh.

Viral Video Jalan Tawangmangu-Sarangan Macet Parah, Ternyata Ini Penyebabnya

Ribuan Pendaki Serbu Gunung Lawu, Antrean Jalur Candi Cetho Karanganyar Mengular Hingga 500 Meter

Buntut Antrean Candi Cetho Karanganyar, Jumlah Pendaki Dibatasi, Dari Zona Merah Diimbau Tak Naik

Hal ini dikarenakan rusa jantan mulai menumbuhkan tanduk baru mereka pada saat ini.

Selain itu juga, bulan purnama di Bulan Juli ini disebut juga dengan Bulan Guntur Penuh dan Bulan Wort Penuh.

Adapun, ketika purnama terjadi, Bulan akan berjarak 379.148 kilometer dari Bumi (pusat ke pusat) dengan diamater tampak sebesar 31,5 mnenit busur.

2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP)

Dijelaskan oleh astronom amatir Marufin Sudibyobahwa Gerhana Bulan Penumbra (GPB) ini mulai terjadi pada pukul 10.28 WIB.

Waktu kejadiannya hampir bersamaan dengan Bulan Purnama, akan tetapi tidak dapat diamati dari seluruh Indonesia.

Kata Marufin, magnitudo gerhana hanya 35 persen sehingga dengan teleskop pun akan sulit diidentifikasi kecuali oleh pengamat yang berpengalaman.

"Nyaris tak bisa dibedakan dengan bulan Purnama biasa jika tidak memakai alat bantu optik," kata Marufin kepada Kompas.com, Rabu (1/7/2020).

Untuk diketahui, GBP ini menjadi kali ketiga dari empat gerhana bulan di tahun 2020.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved