Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Solo KLB Corona

Wakil Ketua DPRD Solo Ini Tolak Mentah-mentah Diberi Mobil Dinas Baru di Tengah Pandemi Corona

Empat mobil dinas baru tersebut untuk Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo dan tiga Wakil Ketua DPRD Solo.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM/IMAM SAPUTRO
ILUSTRASI : Salah satu mobil dinas yang terparkir di Pemkot Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pengadaan mobil dinas untuk wali kota hingga pimpinan DPRD Solo Rp 2,2 miliar kandas di tengah situasi sulit adanya pandemi saat rapat pembahasan APBD Perubahan 2020.

Adapun rapat digelar di kantor DPRD Solo yang diikuti para pimpinan hingga anggota dewan hingga pejabat Pemkot seperti Sekretaris Daerah Ahyani, Selasa (4/8/2020) malam.

Saat pembahasan mobil dinas, Wakil Ketua DPRD Solo, Sugang Riyanto langsung meminta usulan pengadaan dibatalkan. 

Empat mobil dinas baru tersebut untuk Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo dan tiga Wakil Ketua DPRD Solo

"Fraksi kami (PKS) tidak sepakat, karena situasi ekonomi sulit karena pandemi Corona," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Rabu (5/8/2020).

Grace Natalie Tanda Tangani Surat Rekomendasi untuk Gibran, PSI Susul Gerindra Masuk Koalisi PDIP

Penampakan Gibran dan FX Rudy Dipanggil Menghadap Ketum PDIP Megawati di Rumah Teuku Umar Jakarta

Sugeng menceritakan, usulan pengadaan mobil dinas oleh Pemkot lantaran mobil dinas yang dipakai tiga pimpinan DPRD sering mogok di tengah jalan.

Khususnya mobil yang dikendarai dua Wakil Ketua DPRD lain, yaknki Achmad Sapari dan Taufiqurahman

"TAPD itu kan mengalokasikan pembelian untuk tiga mobil dinas, itu untuk tiga Wakil Ketua DPRD," jelas dia.

"Karena memang faktanya, dua mobil yakni milik pak Taufiq dari Golkar dan Sapari dari PAN sudah sering rusah, sering ngadat, AC-nya sering mati," tambahnya.

Rapat 8 Jam di DPRD

Rapat pembahasan rancangan APBD Perubahan 2020 dilakukan secara tatap muka mulai pukul 13.00 WIB hingga 20.00 WIB.

Rapat itu dilakukan antara TAPD yang dipimpin Sekretaris Daerah, Ahyani dan Banggar DPRD Kota Solo yang dimpimpin Ketua DPRD Kota Solo, Budi Prasetyo.

"Ada laporan dari Komisi I, mas Harsono setelah konsolidasi dengan OPD-OPD konterpat Komisi I ternyata masih kurang sekitar Rp 1,7 miliar," terang Sugeng.

"Kita coba telisik lagi peluang anggaran ternyata sudah susah, lalu diperas-peras masih ada sekitar Rp 1,2 miliar kurangnya di Komisi I," papar dia.

"Lalu menemukan ada anggaran Rp 600 juta dari pengadaan videotron di Pemkot yang rencananya dipangkas dan dialihkan ke Komisi I yang kurang Rp 600 juta," tambahnya.

Selain itu, Sugeng menilai mobil dinas yang dipakainya masih cukup nyaman dan usulan pengadaannya lebih baik ditunda.

"Saya kemudian berinisiatif, sudahlah ini saya merasakan mobil dinas itu masih relatif nyaman, ac masih relatif adem, jarang ngadat juga," urai dia.

KPI Beri Sanksi untuk SILET Karena Tayangkan Kemewahan, Ungkap Barang Mewah Milik Sosialita Jakarta

Sambut HUT RI, Warga Sondakan Solo Percantik Jalan Kampung, Gambar Ikan Koi Sepanjang 150 Meter 

"Jadi, yang mobil dinas saya di-pending saja, kemudian anggaran dialokasikan untuk teman-teman Komisi I," imbuhnya.

Pandangan Sugeng menyulut adu argumentasi yang melibatkan dirinya dan Ketua Komisi III DPRD Kota Solo, Honda Hendarto dalam rapat.

Perdebatan berlangsung sengit selama sekira 30 menit.

"Pedebatan sedikit dengan pak Honda, subtansinya dia ingin menghormati pimpinan, mobilnya sering rusak, sudah saatnya diganti," tutur Sugeng.

"Teman-teman banggar yang lain, sekalian total tiga-tiganya karena apapun pimpinan DPRD simbol DPRD," beber dia.

"Kan, malu-maluin di tengah jalan mogok karena mobil sudah tua," tambahnya.

Selain itu, aspek kemendesakan, lanjut Sugeng, tidak terpenuhi dalam usulan pengadaan mobil dinas tiga pimpinan DPRD Kota Solo.

"Buat saya belum mendesak ada yang lebih mendesak yakni apa yang dibutuhkan kawan-kawan Komisi I," ujar dia.

Sugeng menambahkan usulan pengadaan itu juga tidak etis lebih-lebih dilakukan di tengah pandemi Corona.

"Kita masih di situasi pandemi, mosok rakyat lagi susah, pimpinan DPRD mobilnya baru, itu tidak etis," tambahnya.

Akhirnya, usulan pengadaan mobil dinas baru tiga pimpinan DPRD Kota Solo terhempas dalam APBD Perubahan 2020.

"Akhirnya, di-cancel semuanya," ucap Sugeng. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved