Penyerangan Acara Pernikahan di Solo
Wali Kota Solo Rudy Minta Insiden Penyerangan di Pasar Kliwon Tak Terulang Lagi,Ini Pesan Lengkapnya
"Kita kan selalu membangun toleransi kepada umat beragama di Kota Solo tanpa memandang suku, agama, golongan, dan sebagainya," kata Rudy.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo angkat bicara soal penyerangan oleh oknum anggota organisasi massa (ormas) di kawasan Mertodranan, Kelurahan / Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.
Seperti diketahui, insiden itu mengakibatkan 3 orang luka dan 5 kendaraan rusak.
"Kita kan selalu membangun toleransi kepada umat beragama di Kota Solo tanpa memandang suku, agama, golongan, dan sebagainya," kata Rudy kepada TribunSolo.com, Selasa (11/8/2020).
• Ada 30 Ribu Warga Belum Rekam Data e-KTP, Dispendukcapil Klaten Geber Program Pelaut Bala,Apa itu?
• Inilah Penampakan Penyerang Keluarga Umar Assegaf di Pasar Kliwon Solo, Ada yang Melempar & Memukul
Orang nomor satu di Solo itu mengungkapkan pihaknya sebenarnya sudah mengumpulkan toko-tokoh agama dan masyarakat untuk menciptakan iklim yang kondusif.
"Paling tidak saya sudah selalu menyampaikan untuk melakukan koordinasi saling menghargai dan menghormati biarpun ada perbedaan namun kita ini tetep satu sebagai bangsa Indonesia," ungkapnya.
Rudy menyampaikan Pemkot Solo siap mendukung upaya hukum yang dilakukan pihak kepolisian.
"Untuk itu dengan adanya kejadian kemarin tentunya diusut sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," ujarnya.
Lebih lanjut Rudy berharap insiden penyerangan tidak lagi terulang.
• Update Korban Penyerangan di Pasar Kliwon Solo : Umar Assegaf Pulang dari RS, Kini Latihan Berjalan
• Satu Persatu Penyerangan Pasar Kliwon Ditangkapi, Kapolda Jateng : Tak Ada Ruang untuk Intoleran!
"Harapan dari saya ini adalah kejadian yang terakhir untuk Solo, jangan sampai ada kejadian-kejadian lain," ucap Rudy.
"Kalau ada permasalahan perbedaan pendapat lebih baik kita duduk bersama untuk musyawarah mencari solusi terbaik," ujar dia.
"Yang paling utama adalah saling menghargai dan menghormati sesama," tandasnya. (*)