Berita Sukoharjo Terbaru
Pemdes Pengkol Larang Selfie di Beton Pemecah Arus Bendungan Colo, Goweser Kecele
"Kita awasi terus, apabila ada yang nekat berfoto di beton pemecah arus, akan kita ingatkan untuk segera naik kembali," jelasnya.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Sejumlah pengunjung di Bendungan Colo di Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Sukoharjo harus kecewa lantaran ada area larangan berfoto.
Pengunjung yang didominasi para goweser ini, tak bisa berswafoto di beton pemecah arus, di Bendungan Colo.
Seperti halnya Goweser asal Bendosari, Sukoharjo, Mulyadi (52).
• Inilah Kampung Bowan di Sukoharjo yang Ramai Gambar Mural Tokoh Pewayangan
• Pemdes Pengkol Pasang Larangan Selfie di Beton Pemecah Arus Bendungan Colo
Dia gowes bersama keluarganya ke Bendungan Colo pada Sabtu (15/8/2020).
Namun sesampainya di Bendung Colo, dia hanya beristirahat di sebuah warung sambil menikmati pemandangan di aliran Sungai Bengawan Solo.
"Saya tidak tau ada larangan itu," kata Mulyadi.
"Tadi mau foto di bawah, tapi ada larang itu, gak jadi," imbuhnya.
Dia menuturkan, banyak pengunjung lainnya yang hanya bisa berswafoto di atas jembatan, atau di tepi bendungan.
"Tidak ada yang swafoto di bawah sana, karena ada larangan, dan dijaga satpam juga," jelasnya.
Kendati demikian, dia mengapresiasi larangan tersebut.
Sebab, larangan tersebut dianggapnya untuk keselamatan bersama.
"Aturan itu sudah benar, karena swafoto di sana berbahaya," ucapnya.
"Orang selfie kan tidak tau bahaya atau tidak, kalau tau-tau terjadi apa-apa, siapa yang tanggung jawab," terangnya.
Terpisah Kepala Desa Pengkol, Sugiyo mengatakan, pemasangan papan larang berfoto di sungai pemacah arus itu sudah melalui koordinasi dengan Gugus Tugas.
"Kita awasi terus, apabila ada yang nekat berfoto di beton pemecah arus, akan kita ingatkan untuk segera naik kembali," jelasnya.
Dia berharap, masyarakat dapat memahami resiko selfie di sungai tersebut. (*)