Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kebakaran Pasar Wonogiri Kota

Tak Ada Pilihan, Pedagang Pasar Kota Wonogiri Nekat Jualan di Lapak Darurat : Ya Mau Tidak Mau

Sehari setelah kebakaran hebat melalap habis ratusan kios dan los di dalam pasar, para pedagang mulai kembali berjualan—seadanya.

TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
GELAR LAPAK DARURAT - Pedagang menggelar lapak darurat, Selasa (7/10/2025), pasca kebakaran melanda Pasar Kota Wonogiri pada Senin (6/10). Para pedagang menggelar lapak darurat di jalan maupun gang, sekitar pasar, lingkungan stasiun, Terminal TransJateng hingga kawasan pasar yang tidak terdampak kebakaran. Ada yang menggunakan lapak bongkar pasang, lapak darurat dengan terpal maupun hanya bermodal payung sebagai peneduh. 

Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Asap hitam memang sudah lama sirna dari langit Pasar Kota Wonogiri, tapi sisa-sisa kebakaran masih terasa di dada para pedagangnya.

Di antara puing dan abu yang menghitam, kehidupan harus terus berjalan.

Tak ada waktu untuk meratapi, karena perut tetap butuh diisi, dan dapur mesti tetap ngepul.

Sejak Selasa (7/10/2025), sehari setelah kebakaran hebat melalap habis ratusan kios dan los di dalam pasar, para pedagang mulai kembali berjualan—seadanya.

Di pinggir jalan, gang-gang sekitar pasar, bahkan hingga kawasan Terminal TransJateng, tampak lapak-lapak darurat berdiri.

GELAR LAPAK DARURAT - Pedagang menggelar lapak darurat, Selasa (7/10/2025), pasca kebakaran melanda Pasar Kota Wonogiri pada Senin (6/10). Para pedagang menggelar lapak darurat di jalan maupun gang, sekitar pasar, lingkungan stasiun, Terminal TransJateng hingga kawasan pasar yang tidak terdampak kebakaran. Ada yang menggunakan lapak bongkar pasang, lapak darurat dengan terpal maupun hanya bermodal payung sebagai peneduh.
GELAR LAPAK DARURAT - Pedagang menggelar lapak darurat, Selasa (7/10/2025), pasca kebakaran melanda Pasar Kota Wonogiri pada Senin (6/10). Para pedagang menggelar lapak darurat di jalan maupun gang, sekitar pasar, lingkungan stasiun, Terminal TransJateng hingga kawasan pasar yang tidak terdampak kebakaran. Ada yang menggunakan lapak bongkar pasang, lapak darurat dengan terpal maupun hanya bermodal payung sebagai peneduh. (TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti)

Ada yang beralaskan terpal, berpayung seadanya, bahkan sebagian hanya menata dagangan di atas tikar lusuh.

“Ya mau tidak mau harus tetap berjualan langsung,” kata salah satu pedagang yang enggan disebut namanya, sambil menata dagangannya di bawah terik matahari.

Suaranya pelan, tapi matanya menunjukkan tekad yang kuat untuk bertahan.

Sebagian pedagang lainnya baru mulai mendirikan lapak darurat dengan bahan sederhana—bambu, tali rafia, dan atap terpal biru yang berkibar tertiup angin.

Tak sedikit yang memilih lokasi berjualan di area yang tidak terdampak kebakaran, sekadar agar pelanggan tahu bahwa mereka masih ada.

Baca juga: Pasca Kebakaran, Pedagang Pasar Kota Wonogiri Berjualan dengan Lapak Darurat di Pinggir Jalan

Pasar Kota Wonogiri terbakar pada Senin (6/10/2025) dini hari.

Diduga, api muncul akibat korsleting listrik dari salah satu kios. Dalam sekejap, kobaran api melahap seluruh area pasar dan membuat aktivitas ekonomi di jantung kota itu lumpuh total.

Ratusan pedagang terdampak, ribuan barang dagangan ludes tak tersisa.

Kini, Pemerintah Kabupaten Wonogiri telah menetapkan status kedaruratan dan tengah menyiapkan lokasi pasar darurat agar para pedagang bisa kembali beraktivitas dengan lebih layak.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved