PIlkada Sukoharjo 2020
Evaluasi Tahapan Pendaftaran Pilkada 2020, Bawaslu Sukoharjo : Tak Taat Protokol Kesehatan Covid-19
"Hari ini kita mengevaluasi terkait dengan kegiatan pendaftaran pencalonan kemarin. Banyak yang tidak patuh dengan protokol kesehatan,".
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO – Sejumlah catatan diberikan untuk tahapan pendaftaran pasangan calon Pilkada 2020 di kantor KPU Sukoharjo beberapa waktu lalu.
Pengumpulan massa pendukung saat pendaftaran pada tanggal 4 dan 6 September 2020 lalu menjadi satu yang disorot.
Meski KPU Sukoharjo telah menyiapkan lokasi dan undangan yang dibatasi agar tetap sesuai protokol kesehatan, namun ratusan hingga ribuan orang tetap hadir memadati depan kantor KPU Sukoharjo.
Ketua Bawaslu Sukoharjo Bambang Muryanto mengatakan, hal seperti ini harus segera diantisipasi, agar saat proses tahapan berikutnya tidak terulang lagi.
Oleh karenanya, Bawaslu Sukoharjo menggelar pertemuan dengan KPU, LO Parpol, dan stakeholder untuk membahas hal tersebut, Selasa (8/9/2020).
• Berkaca dari Pendaftaran ke KPU, Bawaslu Sukoharjo Minta Tak Ada Pengerahan Massa : Bakal Dibubarkan
• Dua Paslon Sudah Resmi Mendaftar, Pilkada Sukoharjo Pertarungan Joswi vs EA
• Tak Gentar Kalah Jumlah Kursi, Joswi Sebut Pilkada Sukoharjo 2020 Pertarungan Figur
"Hari ini kita mengevaluasi terkait dengan kegiatan pendaftaran pencalonan kemarin." katanya.
"Banyak yang tidak patuh dengan protokol kesehatan," imbuhnya.
Dari pertemuan itu, Bambang mengatakan, semua pihak sepakat untuk tahapan Penetapan Paslon dan Pengambilan nomor urut pada tanggal 23 dan 24 September 2020 tidak ada pengerahan massa.
"Kita batasi jumlah undangan, dan tidak ada pengerahan massa, sehingga diluar tidak massa yang berkerumun," jelasnya.
Jika nantinya saat tahapan Penetapan Paslon dan Pengambilan nomor urut ada massa yang berkerumun.
Bambang mengatakan hal tersebut bisa dibubarkan. (*)