Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penyerangan Acara Pernikahan di Solo

Polisi Kejar 3 Orang yang Jadi Otak Pelaku Penyerangan Keluarga Umar Assegaf di Pasar Kliwon Solo

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, sampai saat ini pengusutan kasus penyerangan di Mertodranan terus berlanjut.

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Lima tersangka insiden penyerangan upacara pernikahan di kawasan Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Solo saat gelar perkara di Mapolresta Solo, Kamis (13/8/2020) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Polisi memburu 3 orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) kasus pengrusakan dan penganiayaan yang menimpa keluarga Umar Assegaf di Kampung Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon.

Tiga orang ini diketahui berperan sebagai otak dari penyerangan itu.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, sampai saat ini pengusutan kasus penyerangan di kawasan Mertodranan masih terus berlanjut.

2 Pelaku Penyerangan di Pasar Kliwon Ditangkap, Polisi : Sembunyi & Potong Rambut Agar Tak Dikenali

Akhir Cerita Penggerak Penyerangan Umar Assegaf di Pasar Kliwon yang Jadi Buron & Dicokok di Pacitan

"Kami masih terus memburu para pelaku," terang dia kepada TribunSolo.com, Kamis (10/9/2020).

Dikatakan, Polresta Solo sudah menetapkan delapan orang tersangka dalam kasus pengrusakan dan penganiayaan keluarga Umar Assegaf di kawasan Mertodranan Pasar Kliwon pada Sabtu (8/8/2020) lalu.

Pihaknya menuturkan, berkas dari delapan orang tersangka itu juga sudah diserahkan ke Kejaksaan Negeri Solo.

"Sudah diserahkan untuk penelitian tahap pertama," papar dia.

Update Tersangka Penyerangan Pasar Kliwon, Polisi Tangkap Pria Berinisal S Berperan Jadi Penggerak

Bukan Gibran Anak Jokowi, Said & Yuni yang Hampir Pasti Lawan Kotak Kosong di Pilkada Serentak 2020

"Sementara tiga DPO yang dikejar, diduga sebagai otak dari penyerangan," papar dia.

Dia menambahkan, penyerangan itu direncanakan dari grup WhatsApp (WA) para pelaku.

"Motif penyerangan yakni intoleran yang tidak bisa hidup berdampingan dan rukun dengan yang lain," akunya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved