Berita Wonogiri Terbaru
Jakarta PSBB Lagi, 3.708 Perantau Pulang Kampung ke Wonogiri, Pemkab Antisipasi Pemudik Kena Corona
Ada kenaikan jumlah pemudik pada hari Minggu (13/9/2020) hingga Senin (14/9/2020).
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Sebanyak 3.708 warga Kabupaten Wonogiri pulang kampuang menjelang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) kembali diterapkan di Jakarta.
Kepala Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto mengungkapkan, ada kenaikan jumlah pemudik pada hari Minggu (13/9/2020) hingga Senin (14/9/2020).
Di mana PSBB di Ibu Kota tersebut mulai diterapkan sejka 14 September 2020.
"Kenaikan pemudik terjadi hanya pada hari Minggu kemarin," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (15/9/2020).
• Hari Pertama PSBB Jakarta Diberlakukan, Putra Presiden Gibran Tak Masalah: Bisa Delivery Online
• Meski Terpaksa Tunda Pernikahan, Aktris Karina Nadila Setuju Soal PSBB di Jakarta Diperketat
Tercatat, ada 2.286 pemudik yang tiba di Wonogiri pada hari Minggu atau sehari sebelum PSBB.
Angka ini diimbangi dengan jumlah penumpang bus dari Wonogiri menuju ke Jakarta sebanyak 2.076 orang.
Sementata pada hari Senin (14/9/2020), tercatat ada 1.422 orang pemudik yang tiba di Wonogiri dan 1.286 orang yang melakukan perjalanan ke Jabodetabek.
Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri ogah kecolongan dengan banyaknya masyarakat yang melakukan perjalanan dari dan ke Jakarta.
Pemkab Wonogiri telah surat edaran untuk mengantisipasi adanya pemudik yang terkonfirmasi Covid-19.
• DKI Jakarta Kembali Terapkan PSBB, Ganjar Pranowo: Kami Siap-siap dan Siaga
• ABY Klaim Sudah Lengkapi Berkasnya ke KPU, Kini Targetkan Menang 55 Persen Lebih Lawan Sri dan One
Di antaranya melakukan pemantauan terhadap aktivitas pemudik, maupuk karyawan yang memiliki mobilitas bepergian di luar Kabupaten Wonogiri.
Meningkatkan sosialisasi secara masiv untuk penerapan protokol kesehatan dengan melibatkan masyarakat, tokoh masyarakat, pemuka agama, tokoh adat, dan lainnya.
Para Camat juga diminta untuk meningkatkan sinergitas dan mengoptimalkan peran ketua RT/RW dan Lurah untuk pencegahan Covid-19. (*)