Pilkada Solo 2020
PKS Pernah Mesra dengan Jokowi pada 2010, Tapi Kini Putuskan Tak Dukung Gibran di Pilkada Solo 2020
Kemesraan antara Joko Widodo (Jokowi) dan Partai Keadilan Sejahtara (PKS) sempat terjalin di Pilkada Solo 2010 lalu.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Tapi untuk kali ini PKS merasa bahwa diantara dua kandidat yang ada sepertinya tidak ada yang membuat PKS mendukung," imbuhnya.
• PKS Tak Bisa Berbuat Apa-apa, Sebut Pilkada Solo 2020 Jadi Fenomena Demokrasi yang Terbajak
• Pilkada Solo 2020, Ketua Tikus Pithi Yakin PKS Tak akan Golput
Sugeng menegaskan PKS bukan partai yang bermuka dua untuk urusan sikap di pesta demokrasi lima tahunan.
"Artinya, begini selama ini PKS itu konsisten. Kalau mendukung ya dukung 100 persen, kalau tidak ya tidak. Konsistensi sikap buat kami menjadi fatsun politik yang harus dipegang," tegas dia.
"Seolah-olah ikut sini ternyata ikut sana kita tidak terbiasa dengan tradisi itu. Kita tidak mau begitu. Kita tidak biasa begitu," tambahnya.
Itu diakui Jokowi kala mendapat dukungan penuh PKS ketika maju sebagai calon Wali Kota Solo dalam Pilkada 2010.
"Pak Jokowi mengadakan sebuah survei dan hasil survei dipaparkan sendiri. Kala itu bilang, pak Sugeng ini kita sudah survei pendukung PKS yang mendukung saya sudah genap," urai Sugeng.
"Artinya diakui komitmen keseriusan kami ketika mendukung. Tapi jangan paksa kami untuk bermuka dua. Kesannya tidak mendukung tetapi di bawah kita minta pendukung PKS ayo dukung saja. Kita tidak terbiasa begitu," tandasnya. (*)