Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Virus Corona

Sebanyak 50.000 Orang di Dunia Tewas Akibat Covid-19 dalam Seminggu, WHO Ingatkan Lonjakan Kasus

Bahkan baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO) ungkapkan ada sekitar 50.000 orang tewas karena Covid-19 dalam seminggu.

Wartakota/Nur Ichsan
ILUSTRASI PEMAKAMAN : Tim medis dan Petugas melakukan prosesi pemakaman jenazah orang dengan Covid-19, TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta barat. Senin (13/4/2020). Mereka melakukan pemakaman ini dengan menggunakan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah dan WHO. 

Pejabat kesehatan AS khawatir pandemi Covid-19 bisa menjadi lebih buruk ketika memasuki musim gugur dan musim dingin.

Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka AS mengatakan, kasus baru Covid-19 di AS setiap harinya melonjak sangat tinggi terutama saat mendekati musim gugur.

"Begitu angka kasus Covid-19 sudah sangat tinggi, akan sulit untuk menurunkannya," kata Fauci.

Fauci berkata, penambahan harian kasus di AS akan berubah dari ratusan menjadi ribuan.

Update Corona Global 19 September 2020: Indonesia Urutan ke-23 Negara Terbanyak Kasus Covid-19

Apa yang harus dilakukan?

Dr. Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk pandemi Covid-19 mencatat bahwa pejabat kesehatan global telah melakukan ratusan studi seroepidemiologi. Banyak jugua yang masih berlangsung.

Studi ini meneliti tingkat infeksi virus corona pada populasi yang berbeda.

"Studi tersebut menunjukkan bahwa mayoritas penduduk dunia rentan terhadap infeksi virus ini," kata Van Kerkhove.

"Itu berarti keberadaan virus corona masih panjang," imbuhnya.

Van Kerkhove mengatakan bahwa sangat penting bagi semua negara untuk memiliki rencana kuat saat wabah muncul.

Dia mengatakan, peningkatan jumlah pasien rawat inap di beberapa negara Eropa, seperti Inggris dan Perancis adalah tren yang mengkhawatirkan karena Belahan Bumi Utara belum mulai mengalami musim flu, yang dapat menambah tekanan pada sistem kesehatan yang sudah terbebani.

"Yang paling penting saat ini adalah negara-negara dapat memecahkan masalah," ujarnya.

"Ini bukan hanya tentang angka kasus. Kita harus melacak tren dan melihat berapa banyak yang dirawat inap, bagaimana kapasitas ICU, dan berapa banyak orang yang dirawat di perawatan intensif."

(Kompas)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seminggu Tewaskan 50.000 Orang, WHO Ingatkan Lonjakan Kasus Covid-19", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved