Pilkada Wonogiri 2020
Demi Gunakan Kata "Nyawiji" dalam Slogan Kampanye, Dua Paslon di Pilkada Wonogiri 2020 Adu Argumen
Kata "nyawiji" yang akan digunakan didalam APK Paslon di Pilkada Wonogiri 2020 diwarnai perdebatan oleh kedua paslon.
"Nanti kalau ada kata-kata dan dipersoalkan bagaimana," ungkap Joko.
Ia mengatakan, sebenarnya tinggal KPU yang memutuskan lantaran lembaga ini memiliki parameter obyektif yang diatur dalam undang-undang dan peraturan lainnya.
Untuk itu, paslon Harjo tetap menggunakan kata-kata "nyawiji" karena slogan itu sudah disodorkan ke KPU untuk materi pembuatan APK dan tidak ada penolakan dari KPU.
"Apakah nanti KPU mau berembuk lagi silakan, tapi menurut saya tidak ada yang perlu didiskusikan." ucap dia.
"Tinggal KPU yang memutuskan, nanti kalau orang berebut tentang kata, tidak akan selesai," jelas Joko.
Joko mengungkapkan, slogan yang diangkat Harjo merupakan filosofi orang Jawa, yakni saeyek seekokapti nyawiji milih nomer siji.
Artinya yang dipikirkan, yang diucapkan, dan yang dilakukan, harus menjadi satu.
Menyoal kata "nyawiji" sudah dipakai paslon JOSSS dahulu, Joko mengungkapkan tidak ada hak paten untuk istilah itu.
Paslon JOSSS menggunakan slogan "Go Nyawiji Bersama Jekek", sementara paslon Harjo menggunakan tagline "Nyawiji Seeoko Kapti".
Menurut Joko, masalah itu muncul sebagai akibat dari perbedaan pemahaman tentang slogan "nyawiji".
Ia yakin persoalan itu akan selesai dan ada titik temu. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gegara Kata "Nyawiji", Deklarasi Kampanye Damai Pilkada Wonogiri Gagal", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2020/09/26/19510721/gegara-kata-nyawiji-deklarasi-kampanye-damai-pilkada-wonogiri-gagal?page=all#page2.
Penulis : Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi
Editor : Farid Assifa