Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Solo 2020

Jika Ngeyel Gelar Kampanye Lebih dari 50 Orang,Wali Kota Solo Rudy : Tak Pandang Bulu, Kita Bubarkan

Orang nomor satu di Solo itu menekankan, aturan pembatasan berlaku bagi seluruh paslon.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo di Rumah Dinas Loji Gandrung, Jalan Slamet Riyadi, Sabtu (30/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menegaskan akan membubarkan acara paslon manapun jika melangar protokol kesehatan selama kampanye terbuka di Pilkada 2020.

Baik itu paslon yang diisung PDIP Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa, maupun pasangan independen Bagyo Wahyono-FX Suparjo.

Orang nomor satu di Solo itu menekankan, aturan pembatasan berlaku bagi seluruh paslon.

UPDATE Corona Indonesia 28 September 2020: Hari Ini Kasus Positif Tambah 3.509, Total 278.722

Kasus Covid-19 di Sukoharjo Meroket 30 Orang, Klaster Keluarga Mendominasi & 4 Ibu Hamil Positif

"Tidak pandang bulu, siapa yang ada di situ. Tadi sudah disepakati untuk Pilkada Maklumat Kapolri harus ditaati," tegas Rudy kepada TribunSolo.com, Senin (28/9/2020).

Bahkan menurut Rudy, pembubaran tidak segan-segan dilakukan bila peserta Pilkada 2020 kedapatan melanggar protokol kesehatan.

"Kalau tidak nanti ada pengawasan dari petugas jadi ya nanti kita bubarkan," ucap Rudy.

Penyelenggaraan rapat umum Pilkada Solo 2020 diperbolehkan dengan penerapan protokoler kesehatan yang ketat.

Pembatasan jumlah peserta rapat umum menjadi satu protokoler kesehatan yang harus dipenuhi.

Itu mengingat kasus Covid-19 di Kota Solo masih menunjukkan penambahan dari hari ke hari.

Kesepakatan penyelenggaraan rapat umum terbatas itu sebagai buah forum rapat koordinasi pembahasan Maklumat Kapolri Nomor Mal/3/IX/2020 tentang Kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan dalam Pelaksanaan Pemilihan Tahun 2020.

Kesaksian Pemulung Temukan Bayi di Selokan Boyolali: Kaget Bayi Masih Hidup, Bergegas Lapor Warga 

Mahasiswa Universitas Boyolali Mirip Mendiang Didi Kempot, Yan Vellia Doakan Sukses

Wakapolresta Solo, AKBP Deny Heryanto mengatakan, Kapolri tidak ingin Pilkada 2020 memunculkan klaster baru Covid-19.

"Kaitannya dengan tahapan yang sekarang sudah masuk masa kampanye, diharapkan seluruh peserta penyelenggara Pemilu bisa mengikuti aturan kesehatan protokol Covid-19," kata Deny.

Peserta Pilkada 2020, lanjut Deny, dilarang mengumpulkan massa di tiap tahapan.

"Dilarang mendatangkan massa atau berkerumun," tekan dia.

"Di mana dalam salah satu metode kampanye melakukan rapat pertemuan terbatas, dialog, dan sebagainya, maksimal yang hadir 50 orang," tambahnya.

Deny mengatakan, jika larangan itu tidak digubris, peserta Pilkada 2020 akan diberikan sanksi.

"Itu akan dikoordinasikan dengan Pemda atau pihak terkait, Terutama Satgas Covid-19," katanya.

Pilkada Serentak di Solo Raya

Pertarungan dalam Pilkada serentak 2020 yang digelar di satu kota dan lima kabupaten di kawasan Solo Raya sudah ditabuh.

Adapun pesta demokrasi lima tahunan sekali yang digelar di Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, Wonogiri, Klaten dan Sragen itu, tercatat ada 10 pasangan calon (paslon).

Tak hanya daftar lengkap nama dan partai pendukung yang akan disajikan TribunSolo.com, tetapi juga daftar kekayaan seperti yang sudah dilaporkan melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Kalahkan Kekayaan Gibran, Inilah Peserta Pilkada di Solo Raya yang Paling Kaya, Tembus Rp 42 Miliar

Pengamat Kesehatan UNS Solo Beri Saran, Pilkada Boleh Jalan Tapi Cara Diubah Agar Tak Timbul Klaster

Berikut ini daftar nama, partai pendukung hingga kekayaan yang dimiliki calon kepala daerah di Solo Raya :

PILKADA SOLO 2020

1. Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa

  • Partai Pendukung 40 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar, Gerindra, PSI dan PAN
  • Dukungan Partai Non Parleman : PPP, PKB, Nasdem, PKPI dan Perindo

Harta Kekayaan :

  • Gibran Rakabuming Raka : Rp 21,1 miliar atau tepatnya Rp 21.152.810.130
  • Teguh Prakosa                    : Rp 1,23 miliar atau tepatnya Rp 1.231.150.999 

2. Bagyo Wahyono - FX Suparjo (Bajo dari Independen)

Dukungan : 38.831 KTP warga Solo

Harta Kekayaan :

  • Bagyo Wahyono : Rp 1,9 miliar atau tepatnya Rp 1.987.550.304
  • FX Suparjo           : Rp 1,09 miliar atau tepatnya Rp 1.090.475.781

PILKADA SUKOHARJO 2020

1. Etik Suryani - Agus Santosa

Partai Pendukung 27 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar, Nasdem dan Partai Demokrat

Harta Kekayaan :

  • Etik Suryani    : Rp 5,86 milar atau tepatnya Rp 5.867.976.346
  • Agus Santosa : Rp 2,77 miliar atau tepatnya Rp2.778.117.721

2. Joko Santosa - Wiwaha Aji Santosa

  • Partai Pendukung 15 Kursi di DPRD : Gerindra, PKS, PAN dan PKB
  • Dukungan Partai Non Parleman       : Partai Berkarya, PPP, PBB, Perindo, Garuda dan Gelora

Harta Kekayaan :

  • Joko Santosa             : Belum ada di LHKPN
  • Wiwaha Aji Santosa : Rp 46 juta atau tepatnya Rp 46.000.000

PILKADA BOYOLALI 2020

1. Muhammad Said Hidayat - Wahyu Irawan

  • Partai Pendukung 42 Kursi di DPRD : PDIP, Partai Golkar, PKB,  dan Partai Gerindra
  • Dukungan Partai Non Parlemen       : PPP dan Partai Nasdem

Harta Kekayaan :

  • Muhammad Said Hidayat : Rp 3,98 miliar atau tepatnya Rp 3.989.601.681 
  • Wahyu Irawan                     :

Pilkada Boyolali hanya satu pasangan, sehingga melawan kotak kosong

PILKADA WONOGIRI 2020

1. Joko Sutopo - Setyo Sukarno

  • Partai Pendukung 39 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar dan PAN
  • Dukungan Partai Non parlemen : PPP dan PSI

Harta Kekayaan :

  • Joko Sutopo      : Rp 6 miliar lebih atau tepatnya Rp 6.002.817.363
  • Setyo Sukarno  : Rp 1 miliar lebih atau tepatnya Rp 1.002.000.000

2. Hartanto dan Joko Purnomo

Partai Pendukung 11 Kursi di DPRD : PKS, PKB, dan Gerindra

Harta Kekayaan :

  • Hartono              : Rp 1,75 miliar atau tepatnya Rp 1.755.000.000.
  • Joko Purnomo   : Rp 486 juta atau tepatnya Rp 486.479.560.

Reaksi Gibran Putra Presiden Dapati Kenyataan Kalah Tajir dari Cabup Klaten ABY dan Bobby Nasution

Sri Mulyani Cuti Masa Kampanye, Roda Pemerintahan Klaten Diemban Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah

PILKADA KLATEN 2020

1. Sri Mulyani - Yoga Hardaya (Mulyo)

Partai Pendukung 26 Kursi di DPRD : PDIP dan Golkar

Harta Kekayaan :

  • Sri Mulyani      : Rp 8,8 miliar atau tepatnya Rp 8.800.349.040
  • Yoga Hardaya : Rp 4,21 miliar atau tepatnya 4.219.750.000

2. One Krisnata - Muhammad Fajri (ORI)

Partai Pendukung 13 Kursi di DPRD : Demokrat, PKS dan Gerindra

Harta Kekayaan :

  • One Krisnata        : Rp 19,7 miliar atau tepatnya Rp19.712.099.474
  • Muhammad Fajri : Rp 4,84 miliar atau tepatnay Rp 4.849.900.000

3. Arif Budiyono - Harjanta (ABY-HJT)

  • Partai Pendukung 11 Kursi di DPRD : PKB, PAN, PPP, dan Partai Nasdem
  • Dukungan Partai Non Parlemen : Partai Hanura, PSI, Garuda, Partai Berkarya dan Perindo.

Harta Kekayaan :

  • Arif Budiyono : Rp 42 miliar atau Rp 42.000.000.000
  • Harjanta          : Rp 7,2 miliar atau tepatnya Rp7.283.809.428.

PILKADA SRAGEN 2020

1. Kusdinar Untung Yuni Sukowati - Suroto

Partai Pendukung 34 Kursi di DPRD : PDIP, Golkar, PKB, PAN, Demokrat, dan Nasdem

Harta Kekayaan :

  • Kusdinar Untung Yuni : Rp 5,75 miliar atau tepatnya Rp 5.759.812.815
  • Suroto                            : Rp 3,42 miliar atau tepatnya Rp 3.426.000.000

Sama seperti di Boyolali, di Sragen juga hanya satu pasangan, sehingga lawan kotak kosong.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved