Pilkada Wonogiri 2020
Pilkada Wonogiri 2020 : Josss Tak Tiru Langkah Gibran, Harjo Pilih Sebar Flayer & Pasang Baliho
Banyaknya daerah yang tidak terjangkau sinyal internet atau blank spot di kawasan Kabupaten Wonogiri membuat para pasangan calon Pilkada Wonogiri 2020
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Banyaknya daerah yang tidak terjangkau sinyal internet atau blank spot di kawasan Kabupaten Wonogiri membuat para pasangan calon yang berkontestasi di gelanggang Pilkada 2020 harus memutar otak.
Tak terkecuali, pasangan Joko Sutopo - Setyo Sukarno (Josss).
Joko Sutopo atau yang lebih dikenal dengan Jekek mengatakan sosialisasi offline akan dilakukan di kawasan yang tergolong blank spot.
"Kita akan melakukan kampanye tertutup, dan kita akan memanfaatkan struktur partai yang kami miliki." kata dia.
"Tapi tetap wajib memenuhi protokol kesehatan," tambahnya.
• Tak Berencana Contek Gibran, Josss Siapkan Metode Lain di Pilkada Wonogiri 2020, Ini Alasannya
• Kampanye Pilkada Wonogiri 2020, Paslon Harjo Gabungkan Online dan Offline, Bidik 60 Persen Suara
Di samping itu, Jekek menuturkan pihaknya tidak berencana meniru metode kampanye yang dilakukan calon wali kota, Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020.
Seperti diketahui, tandem Teguh Prakosa itu melakukan blusukan digital dengan menggunakan virtual box.
"Sesuai PKPU nomor 13, semua harus bisa dimaksimalkan dengan virtual, tapi tidak seperti Gibran, kami memiliki properti sendiri," kata pria yang akrab disapa Jekek itu.
"Seperti menggunakan metode jaringan IT termasuk medsos kami yang sudah terkoneksi, akan kami dorong," terangnya.
Menyebar Flayer & Pasang Baliho
Sementara itu, pasangan Hartanto-Joko Purnomo (Harjo) juga melaku sejumlah adaptasi apalagi massa kampanye yang dimulai sejak 26 September 2020 hingga 5 Desember 2020 dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
Joko Purnomo mengatakan, pihaknya berkomitmen menyelenggara kampanye sesuai protokol kesehatan.
"Kami akan mengkreasi dengan metodologi kampanye agar informasi mengenai kami dapat tersampaikan kepada masyarakat, baik visi misi, program, dan sebagainya." kata dia.
"Kita akan melakukan pertemuan terbatas, kunjungan, media sosial, dan sosialisasi melalui alat peraga kampanye (APK) seperti flayer, baliho dan sebagainya," jelasnya.
• Belum Ada Titik Temu Antara Jekek Josss dan Harjo Gegara Rebutan Nyawiji di Pilkada Wonogiri
• Buntut Rebutan Tagline Nyawiji, KPU Tunda Cetak APK, Kini Tahapan Pilkada Wonogiri Jadi Tersendat
Dia mengatakan, metode kampanye offline dan online harus dipadukan di Kabupaten Wonogiri.
Sebab, Kabupaten Wonogiri masih memiliki sejumlah daerah yang sulit sinyal, bahkan belum terjangkau sinyal internet.
"Terkait kampanye online, Wonogiri beda dengan Solo, karena ada sejumlah daerah yang masih sulit sinyal," terangnya.
Harjo sendiri menargetkan bisa meraup suara sebanyak 60 persen, dalam Pilkada Wonogiri 2020 ini. (*)