Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penanganan Covid

Survei BPS Sebut Lebih 44 Juta WNI Merasa Tak Bakal Tertular Corona, Doni Monardo Ingatkan Faktanya

Doni Monardo mengingatkan fakta di lapangan sudah ada jutaan korban jiwa akibat COVID-19 secara global.

Editor: Hanang Yuwono
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo. 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA – Masih terdapat 17% dari warga negara Indonesia yang merasa tidak mungkin dan sangat tidak mungkin terpapar Covid-19.

Prosentase itu didapat dari Survei Badan Pusat Statistik (BPS) tanggal 14 – 21 September yang lalu.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan 17% dari total penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta penduduk, berarti setara dengan sekitar 44,9 juta orang.

Capai 711 Kasus, Positif Corona Solo Bertambah 15 Orang Hari Ini 

Bertahan di Tengah Pandemi Corona, Perajin Batik di Mojolaban Tetap Pertahankan Karyawan

Pesan Doni Monardo: Jangan Bergantung pada Sanksi dalam Menerapkan Protokol Kesehatan

“Berdasarkan kelompok umur baik usia muda maupun yang diatas 60 tahun itu sama, tidak terlalu jauh meleset, dari aspek pendidikannya juga tidak terlalu berbeda, tetapi memang dilihat dari kelompok umur mereka yang usianya sudah relatif tua itu relatif lebih rendah dibandingkan yang muda,” kata Doni di Jakarta, Jumat (2/10/2020).

Doni mengingatkan fakta di lapangan sudah ada jutaan korban jiwa akibat COVID-19 secara global.

Bahkan di Indonesia sendiri jumlah warga yang terpapar Covid-19 sudah mencapai 10 ribu orang.

"Korban jiwa di tingkat global telah mencapai lebih dari 1 juta orang, yang terpapar lebih dari 33 juta orang.

Di tanah air kita yang sudah terpapar sudah lebih dari 280 ribu orang, dan yang wafat itu mencapai 10 ribu orang, suatu angka yang sangat besar," tuturnya.

Menurutnya hal yang yang membuat masyarakat menjadi tidak patuh, tertinggi pertama karena tidak adanya sanksi.

Doni mengatakan hasil survei itu menjadi referensi bagi pemerintah untuk menerapkan sanksi bagi pelanggar protokol covid-19.

“Masyarakat masih berharap adanya sanksi bagi mereka yang melanggar protokol kesehatan, kemudian ada juga di sini adalah suri tauladan, aparat atau pemimpin tidak memberi contoh,” imbuhnya.

Selain kepatuhan terhadap protokol kesehatan, menurutnya peran dari media sangat penting dalam meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat akan protokol kesehatan Covid-19.

Ketua Satgas Covid-19 itu mengatakan 63% kepatuhan dan disiplin masyarakat juga dipengaruhi peranan dari media.

“Peran media masih sangat besar, terutama media sosial, diikuti oleh televisi dan juga whatsapp,” kata Doni.

Selain itu, pihak yang juga berperan besar dalam meningkatkan kepatuhan dan disiplin protokol kesehatan Covid-19 diantaranya antara lain adalah keluarga dan komunitas sebagai garda terdepan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved