Pilkada Sukoharjo 2020
Jalan 3 Minggu, EA dan Joswi Tercatat Gelar 1.620 Kali Kampanye Tatap Muka
"Tercatat kedua Paslon sudah melakukan kampanye tatap muka sebanyak 1.620 kali hingga Minggu (18/10),"
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Tahapan kampanye Pilkada Sukoharjo 2020 telah memasuki hari ke-26, sejak dimulai pada 26 September 2020 lalu.
Pilkada Sukoharjo 2020 hanya memunculkan dua Paslon Bupati dan Wakil Bupati, yakni Etik Suryani - Agus Santosa (EA) dan Joko Santosa - Wiwaja Aji Santosa (Joswi).
Meski demikian, kedua Paslon ini mencatatkan kampanye terbanyak, dibandingkan Paslon dari daerah lain.
Baca juga: Ini Batik Bersejarah Bagi Persis Solo, Kenangan Kala Kena Sanksi Dilarang Pakai Atribut Klub
Baca juga: Kecelakaan Maut di Pucangsawit Solo, Arus Lalu Lintas Sempat Macet Selama 1 Jam
"Tercatat kedua Paslon sudah melakukan kampanye tatap muka sebanyak 1.620 kali hingga Minggu (18/10)," kata Komisioner Bawaslu Sukoharjo, Muladi Wibowo, Senin (19/10/2020).
Dengan penghapusan jadwal kampanye, membuat kedua paslon semakin leluasa melakukan kampanye.
Namun, kampanye yang paling banyak dilakukan kedua Paslon adalah dengan bertatap muka.
Padahal di tengah Covid-19 ini, Paslon lebih disarankan melakukan kampanye secara daring.
"Kami menyarankan kedua Paslon melakukan metode kampanye yang lain seperti online, itu tidak mengurangi esensi kampanye, dan membuat Paslon tidak kecapekan." jelasnya.
"Tapi ada beberapa kendala, seperti teknologi, akses jaringan, kebiasaan masyarakat menggunakan teknologi, dan keinginan masyarakat yang ingin bertemu paslonnya," terang dia.
Hal tersebut mendorong Paslon memilih kampanye tatap muka, meski ada pembatasan kampanye maksimal diikuti 50 orang.
Baca juga: Dosen FH Meninggal Dunia, UNS Berkabung, Bakal Gelar Tahlil Daring Malam Ini
Dengan pembatasan jumlah peserta kampanye ini, Paslon memilih menambah titik lokasi kampanye, sehingga kuantitias kampanye menjadi lebih banyak.
"Mereka lebih interaksi yang pendek, dengan jarak yang dekat, karena mengejar waktu ke titik berikutnya," jelasnya.
Dengan waktu yang pendek itu, Kampanye yang dilakukan Paslon kurang efektif.
Sebab, biasanya Paslon hanya datang, memberi sambutan, berinteraksi sebentar dengan masyarakat, berswafoto, lalu bergeser ketempat kampanye yang lain.
"Persoalannya, pada kampanye itu menyampaikan visi misi, tapi kenyataannya setelah Paslon bergeser, peserta kampanye ikut pulang," tandasnya.
Kendati demikian, kewenangan dan metode kampanye sepenuhnya berada di tim kampanye masing-masing Paslon. (*)