Penemuan Jasad Terbakar di Bendosari
Tangis Haru Keluarga Pecah, saat Prosesi Pemakaman Jenazah yang Terbakar di Dalam Mobil di Sukoharjo
Jenazah perempuan berinisial YL (42) telah sampai di Taman Memorial Delingan, Kabupaten Karanganyar sekira pukul 09.56 WIB.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM. KARANGAYAR - Jenazah perempuan berinisial YL (42) telah sampai di Taman Memorial Delingan, Kabupaten Karanganyar sekira pukul 09.56 WIB.
Jenazah perempuan yang ditemukan hangus terbakar di kawasan Bendosari itu diantar menggunakan ambulans milik Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS).
Pengantaran dari Rumah duka Thiong Ting.
Suara sengau dan isak tangis beberapa anggota kelurga tak terbendung ketika jenazah dikeluarkan.
Anak mendiang tampak terus memegang erat foto semasa hidup, dan tak bisa membendung tangisnya.
"Mamah, mamah, mamah," ucapnya saat prosesi pemakaman itu.

Ia pun beberapa kali harus ditenangkan.
Peti jenazah diletakkan di kayu-kayu yang disusun diatas liang.
Foto yang sedari tadi dibawa anaknya diletakkan di sebuah meja kecil, diapit dua lilin menyala dan rangkaian bunga.
Anggota keluarga dan para pelayat siluh berganti memanjatkan doa.
Sang anak tampak berdiri di samping peti dan sesekali berdiri di tengah, dengan raut sedih tetap tak bisa disembunyikannya.
Ia tampak sesekali memeluk saudara kandungnya, dan saling menguatkan.
Baca juga: Fakta Penemuan Jenazah di Dalam Mobil di Sukoharjo, Api Pertama Muncul dari Dalam Mobil
Baca juga: Begini Suasana Keberangkatan Jenazah Perempuan yang Terbakar di Mobil ke Taman Memorial Delingan
Baca juga: UPDATE Perempuan Terbakar di Mobil di Sukoharjo: Dimakamkan Hari Ini, Pelayat Padati Thiong Ting
Baca juga: Kesaksian Warga Atas Kasus Penemuan Jasad Terbakar di Bendosari : Sempat Mengira Mobil Saya Terbakar
Jenazah kemudian diturunkan ke liang sekira pukul 10.19 sebelum akhirnya disalatkan dan tabur bunga.
Prosesi lempar tanah sebanyak tiga kali oleh kedua anak dan suami mendiang dilakukan.
Sebelum peti jenazah ditutup dengan tanah untuk selama-lamanya.
Suasana berkabung begitu kentara. Para pelayat begitu hening dan khusyuk mengikuti setiap ritus.
Liang peristirahatan terakhir mendiang telah tertutup penuh dengan tanah.
Nisan kayu dan payung ditancapkan.
Tabur bunga dilakukan lagi sebelum semuanya kembali meninggalkan kompleks Taman Memorial Delingan. (*)