Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Nestapa Para Pedagang setelah Pasar Harjodaksino Ditutup Lagi : Sudah Hujan, Pasar Ditutup Pula

Nestapa Para Pedagang setelah Pasar Harjodaksino Ditutup Lagi : Sudah Hujan, Pasar Ditutup Pula

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Aji Bramastra
TribunSolo.com/Adi Surya
Pasar Harjodaksino atau Pasar Gemblegan yang tampak lengang karena ditutup akibat ada pedagang terkena Covid-19 di Kelurahan Danukusuman, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Senin (20/7/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pedagang Pasar Harjodaksino harus menerima nasib lokasi mencari nafkah mereka kembali ditutup sementara waktu.

Pasar yang terletak di Kelurahan Danukusuman, Kecamatan Serengan, Kota Solo itu ditutup dua hari.

Baca juga: BREAKING NEWS : Pasar Harjodaksino Solo Ditutup Lagi, Buntut 2 Pedagang Positif Corona

Baca juga: Waspada, Tiga Aktivitas Ini Berisiko Tinggi Tingkatkan Penularan Covid-19

Penutupan dilakukan mulai Minggu (25/10/2020) sampai Senin (26/10/2020).

Penutupan itu dilakukan menyusul 2 pedagang los dan 1 petugas kebersihan terkonfirmasi positif Covid-19.

Penutupan Pasar Harjodaksino berdampak para pedagang tidak bisa menggelar dagangannya sementara waktu.

Tak terkecuali, pedagang buah Saiman (45).

Ia memilih libur sehari mulai besok dan tidak berjualan di rumah.

"Dampaknya ada, tapi tidak terlalu besar. Barang dagangan masih disimpan di sini," kata Saiman kepada TribunSolo.com.

Saiman menuturkan efek yang dirasakan tidak sebesar penutupan selama sepekan yang pernah terjadi pada Juli 2020 silam.

Saat itu, ia memilih bertahan berjualan di rumah. Itupun ia harus merelakan buah-buahnya banyak yang membusuk.

Terpaksa itu semua dibuangnya.

"Yang dibuang banyak, tidak bisa dihitung. Itu resiko. Pas ditutup seminggu, rata-rara pedagang mengeluh sekali. Banyak yang tidak kejual," ucap Saiman.

Saimna tidak menampik pendapatannya terpengaruh pandemi Covid-19. Pendapatannya menurun tajam hingga 50 persen.

Ditambah lagi, pria yang sudah berjualan buah-buahan selama 20 tahun itu juga dihadapkan cuaca yang kurang bersahabat.

Hal itu pun menambah pelik masalah para penjual.

"Kalau sebelum Covid-19 itu sehari kadang bisa Rp 3 jutaan, itu masih kotor. Sekarang paling Rp 2 juta atau Rp 1,5 juta saja," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved