Penemuan Jasad Terbakar di Bendosari
Eko Peragakan 7 Adegan Pembakaran Jasad Yulia : Parkirkan Mobil, Siram Bensin hingga Nyalakan Api
Pelaku pembunuhan Yulia (42), Eko Prasetyo kembali dihadirkan saat pra rekonstruksi lanjutan hari kedua, Selasa (27/10/2020).
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Eko juga mendapatkan pengawalan ketat sejumlah aparat kepolisian dan duduk di kursi roda.
Pebisnis ayam petelur itu keluar dari RS di Jalan Dokter Muwardi Nomor 71, Dukuh Bulusari, Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo pukul 11.30 WIB.
Pra rekonstruksi di hari kedua ini untuk melanjutkan reka adegan kasus pembunuhan berencana yang dilakukan Eko Prasetyo terhadap Yulia.
Baca juga: Sosok Eko Prasetyo Si Pembunuh dan Pembakar Yulia Ternyata Pernah Terseret Kasus Jambret di Jakarta
dan Bayar, Jokowi Minta Harga Vaksin Mandiri Bisa Terjangkau
Baca juga: Staf KPU Wonogiri Sempat Bolos Tak Ikut Simulasi Rekapitulasi Sehari Sebelum Meninggal di Hotel
Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas mengatakan, pra rekonstruksi ini dilakukan agar saat rekonstruksi bisa berjalan dengan lancar.
"Pra rekonstruksi ini untuk menyinkronkan dari keterangan tersangka dan saksi, serta alat bukti yang ada untuk melakukan penyamaan persepsi," ungkap dia kepada TribunSolo.com.
AKBP Bambang mengatakan, pra rekonstruksi akan dilakukan di tujuh TKP berbeda.
Selain di Desa Puhgogor dan Desa Sugihan, ada tempat lain yang akan dijadikan tempat pra rekonstruksi.
"Salah satunya ada di Jembatan Serenan, Klaten, tempat tersangka membuang barang bukti," jelasnya.
Dalam pra rekonstruksi yang telah dilakukan, ditemukan sejumlah fakta baru.
Di antaranya jumlah memukul korban, tersangka sempat berulang kali salah memasukan PIN ATM Yulia, dan tersangka sempat kebingungan.
Baca juga: Terungkap, Pelaku Sempat Salah Masukan PIN saat Hendak Membobol M-Banking Yulia
Baca juga: Pembunuhan di Sukoharjo, Pelaku Sempat Pulang ke Rumah, Ambil Bensin untuk Bakar Yulia
Tersangka juga diketahui melakukan percakapam dengan korban, sebelum memukul kepala korban dengan linggis.
Dalam percakapan itu, korban menanyakan kenapa panen ayamnya mundur dan menagih utangnya.
"Dari keterangan, harusnya ada 18 gerakan, tapi saat pra rekonstruksi ini menjadi 20-an gerakan," jelasnya.
"Ini fungsinya pra rekonstruksi, nanti saat rekonstruksi akan berjalan dengan lancar tidak ada kendala," jelasnya.
Selain itu, motif tersangka membunuh kerabat Jokowi itu selain karena masalah utang piutang, juga karena pelaku ingin menguasai harta benda korban.