Libur Panjang Oktober 2020
Potret Terminal Tirtonadi Solo saat Libur Panjang, Mulai Ramai, Tapi Sejumlah Kios Masih Tutup
Bangku-bangku ruang tunggu di pintu timur Terminal Tirtonadi diisi para calon penumpang atau penjemput.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ada empat bus jurusan Surabaya terparkir di pintu timur Terminal Tirtonadi Solo, Kamis (29/10/2020)
Teriakan sejumlah kernet berupaya menggaet penumpang terdengar berlomba dengan deru mesin bus.
Sesekali mereka menawarkan kepada para calon penumpang yang baru saja menginjakkan kakinya ke terminal.
"Mau ke mana?," tanya seorang kernet.
Baca juga: Kakak Kandung Tega Bunuh Adiknya, Alasannya Malu Sang Adik Lakukan Hubungan Badan di Luar Nikah
Baca juga: Sehari 400 Porsi Ludes, Dawet Langganan Jokowi di Pasar Gede Solo Ketiban Untung saat Libur Panjang
Ada calon penumpang yang menjawab, ada pula yang langsung lalu menuju bus incaran.
Ya, begitulah kondisi Terminal Tirtonadi di hari kedua libur panjang.
Seperti diketahui, masyarakat saat ini tengah menikmati long weekend mulai 28 Oktober sampai 1 November 2020.
Bangku-bangku ruang tunggu di pintu timur Terminal Tirtonadi diisi para calon penumpang atau penjemput.
Itu sudah dibikin berjarak atau diberi tanda silang diatasnya.
Ada juga calon penumpang yang terlelap di kursi itu menanti bus incaran mereka. Anak-anak pun ada yang duduk manis bersama ibu mereka.
Beberapa diantara mereka juga ada yang menyempatkan makan di kios-kios terminal.
Mayoritas kios-kios masih pada tutup. Rolling door tak menunjukkan keramahan.
Bunyi token listrik yang habis beberapa kali sayup-sayup terdengar di satu ruang Terminal Tirtonadi.
Kondisi berbeda terlihat di pintu barat Terminal Tirtonadi. Para penumpang tak seramai pintu timur.
Meski ada sejumlah bus dari berbagai jurusan mulai Solo-Semarang hingga Solo-Yogykarta terparkir menanti para penumpang.
Kursi-kursi ruang tunggu tak seramai di pintu timur. Masih ada yang bolong-bolong.
Meski begitu, para kernet tetap saja semangat menggaet penumpang naik ke bus.
Peningkatan Jumlah Penumpang
Peningkatan arus tiba dan keberangkat bus terjadi di Terminal Tirtonadi saat massa libur panjang.
Peningkatan itu terjadi mulai Selasa (27/10/2020) namun tidak begitu signifikan
Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, Joko Sutriyanto mengatakan peningkatan arus dan tiba bus berada di kisaran 5 - 10 persen dibandingkan beberapa waktu sebelumnya.
"Pemudik antar provinsi sedikit, kebanyakan lokalan, antar kota/kabupaten," kata Joko kepada TribunSolo.com, Kamis (29/10/2020).
Baca juga: Libur Panjang, Pemudik ke Solo Bakal kena Uji Swab? Wali Kota : Demi Tekan Angka Penyebaran Covid-19
Baca juga: 30 Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2020 Bahasa Indonesi dan Inggris, Cocok Dijadikan Status
Joko mengungkapkan jumlah arus tiba dan keberangkatan di Terminal Tirtonadi berada di kisaran 600 - 700 moda sebelum massa libur panjang.
"Saat kondisi pandemi seperti ini bus itu 600 - 700, untuk penumpang ada 10 ribu - 12 ribu," ungkapnya.
Sementara itu, pengelola Terminal Tirtonadi telah mengantisipasi bila sewaktu-waktu membludaknya para pemudik.
Pengetatan penerapan protokol kesehatan menjadi satu di antaranya.
"Semua satuan diterjunkan. Ada 25 - 30 person per shift untuk melakukan pengawasan," tutur Joko.
Joko mengatakan sejumlah sanksi diantaranya push up dan menyanyikan Indonesia Raya telah disiapkan.
"Sampai saat ini kami tidak menemukan penumpang yang tidak menaati protokol kesehatan," kata dia.
"Mereka sudah sadar untuk taat memakai masker daripada nanti dieksekusi kuman," tandasnya.
Bakal Kena Swab
Aktivitas para pemudik yang berkunjung dan menetap di Kota Solo selama libur panjang akan dipantau tim Jogo Tonggo setempat.
Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo mengimbau mereka untuk tidak berpergian ke luar rumah dulu.
"Kalau memang mau keluar rumah laporkan dulu, nanti bisa di-rapid atau di-swab," ujar Rudy kepada TribunSolo.com, Rabu (28/10/2020).
Rudy menjelaskan itu dilakukan guna menekan angka penyebaran Covid-19 di Kota Solo.
Baca juga: 30 Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2020 Bahasa Indonesi dan Inggris, Cocok Dijadikan Status
Baca juga: Siap Kena Bully, Megawati : Apa Sumbangsih Kalian Terhadap Bangsa dan Negara Ini, Masa Hanya Demo?
"Jadi percuma liburan tidak bisa kemana-mana. Lebih baik tidak pulang, pulang ke Solo-nya ditunda dulu," jelasnya.
Selain itu, orang nomor satu di Kota Solo itu tidak menutup kemungkinan bakal melakukan tracing massif pasca masa libur panjang usai.
Itu bakal dilakukan apabila kasus Covid-19 mengalami penambahan drastis.
"Itu tergantung besok. Kalau besok tidak ada perkembangan penambahan kasus Covid-19. Hanya penambahan dari tracing kemarin-kemain maka tidak perlu tracing massif," kata Rudy.
Rudy berharap gotong royong antar elemen masyarakat guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
"Jangan sampai terjadi penyebaran terlalu massif," ucapnya.
Plat B Membanjiri Solo
Kendaraan berplat luar kota khususnya Jabodetabek terpantau mulai memadati Kota Solo di tengah libur panjang atau cuti bersama, Rabu (28/10/2020).
Dari pantauan TribunSolo.com, jalanan di Kota Bengawan terlihat lebih ramai dari biasanya.
Kendaraan yang menggunakan plat nomor luar kota seperti plat B (Jakarta) dan D (Bandung) terlihat melintas di jalanan kota.
Di antaranya di Jalan RM Said, Jalan Slamet Riyadi hingga batas kota antara Kleco dengan Kota Solo.
Baca juga: Menkes Terawan Imbau Masyarakat Tetap di Rumah Selama Libur Panjang Akhir Oktober 2020
Baca juga: Legislator Demokrat Mewanti-wanti, Cuti Bersama Akhir Oktober Berpotensi Tambah Kasus Covid-19
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Ari Wibowo mengatakan, memang ada kendaraan luar kota yang mulai memasuki jalanan Kota Bengawan.
"Sementara pantauan masih belum begitu banyak sejak tadi malam," kata dia kepada TribunSolo.com.
Lebih lanjut Ari menjelaskan, kemungkinan plat luar kota yang jauh misal dari Jakarta berangkat pagi ini.
"Kalau yang jarak jauh kemungkinan berangkat pagi ini, kita pantau terus," jelasnya.
Imbauan Wali Kota Solo
Sejumlah daerah kini tengah bersiap menghadapi pelaksanaan libur panjang dan cuti bersama pada akhir Oktober 2020.
Lebih tepatnya, pelaksanaan hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW tanggal 29 Oktober 2020 dan cuti bersama 28 dan 30 Oktober 2020.
Baca juga: Kepala BNPB Imbau Masyarakat Tak Liburan Jelang Libur Panjang, Ingatkan Kasus saat Idul Adha
Kendati demikian, masyarakat tetap harus ingat bahwasanya libur panjang dan cuti bersama itu dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengimbau perantau untuk menunda rencana pulang kampung. Itu supaya tidak memicu lonjakan kasus Covid-19.
"Kami sangat berharap dalam rangka untuk cuti bersama bulan Oktober, masing-masing warga masyarakat yang mau pulang kampung atau mudik mohon untuk ditunda dulu," kata Rudy, Kamis (22/10/2020).
Para perantau harus menahan lebih lama lagi untuk pulang kampung, khususnya ke Solo. Setidaknya pandemi Covid-19 benar-benar bisa dikendalikan.
"Jangan sampai yang mau ke Solo awalnya tidak membawa virus, namun kena virus di Solo. Atau yang dari luar masuk ke Solo membawa virus," tutur Rudy.
Baca juga: Libur Panjang, Bupati Karanganyar Juliyatmono Ingatkan Wisatawan hingga Kunjungan Dibatasi Durasi
Menurut Rudy, imbauan untuk menunda pulang kampung tidak hanya ditujukan kepada para perantau namun juga warga Kota Solo.
Itu disampaikan demi kepentingan bersama dalam memutus mata rantai penularan dan penyebaran virus Corona.
"Sehingga nanti kalau pandemi Covid-19 sudah bisa terkendali, reda, dan menurunnya tajam, kami persilahkan bertemu dengan keluarga," ujarnya.
Namun, Pemerintah Kota Solo tetap mengantisipasi gelombang perantau yang masuk. Pengoptimalan Jogo Tonggo menjadi satu diantaranya.
"Kita optimalkan Jogo Tonggo untuk memberikan laporan kepada Satgas sehingga kita lebih mudah untuk monitoring," ucap Rudy.
Penjagaan Ketat Polisi
Sejumlah lokasi di Kota Solo bakal mendapat pengamanan personel Polresta Solo.
Itu sebagai bentuk antisipasi libur panjang mulai 28 Oktober 2020 - 1 November 2020.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan sentra perekononian menjadi satu diantaranya.
"Polresta Solo telah menyiapkan rencana pengamanan dengan sasaran, diantaranya sentra perekonomian/mall, lokasi wisata, tempat wisata kuliner," kata Ade kepada TribunSolo.com, Sabtu (24/10/2020).
Baca juga: Saat Terjadinya Pembunuhan Yulia, Mertua Eko Sebut Kala Itu Mantunya Pamit Pasang Wifi
Baca juga: Antisipasi Libur Panjang, Dishub Solo Perketat Patroli Kota & Intervensi Lalu Lintas via Lampu Merah
"Kemudian di lokasi penjualan oleh-oleh, dan tempat hiburan," tambahnya.
Sebanyak dua raturan personel akan diterjunkan untuk mengamatan lokasi tersebut selama libur panjang.
Mereka berasal dari Babhinkamtibnas, Dalmas, dan Brimob Polresta Solo.
"Seluruhnya ada 256 personel yang dikerahkan," tuturnya.
Selain itu, Ade menyampaikan Polresta Solo bersama TNI, Satpol PP, dan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo tetap akan mengefektifkan kegiatan pendisiplinan kepatuhan protokol kesehatan.
"Pendisplinan masyarakat terhadap kepatuhan menjalankan protokol Covid-19 dan termasuk Gakkum protokol kesehatan," ujar dia.
"Salah satunya melalui pelaksanaan operasi yustisi di tempat atau lokasi yang telah ditentukan," tambahnya.
Ade menegaskan pelaksanaan 'Tiada Hari Tanpa Razia' tetap dilakukan di pintu-pintu masuk Kota Solo.
"Kemudian juga ada patroli gabungan TNI-Polri dalam skala besar dan operasi penyakit masyarakat," tandasnya.
Antisipasi Dishub Solo
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo tengah menyiapkan sejumlah antisipasi jelang pelaksanaan libur panjang dan cuti bersama akhir Oktober 2020.
Seperti diketahui, libur panjang tersebut dimulai 28 Oktober - 1 November 2020.
Kepala Bidang Lalu Lintas, Ari Wibowo mengatakan patroli kota menjadi satu yang dilakukan.
Itu akan terbagi dalam 2 shift tiap harinya, yakni pukul 07.00 - 15.00 dan 15.00 - 21.00 WIB.
Petugas yang diterjunkan untuk patroli kota sebanyak 8 orang per shift.
Baca juga: Cerita Warga Tak Tahu Apa-apa Tapi Halamannya Jadi TKP Pembakaran Jasad Yulia, Kerja Jadi Tak Fokus
Baca juga: Libur Panjang Oktober, Wali Kota Solo Minta Warga Tak Mudik : Demi Kepentingan Bersama
"Kami juga akan melakukan pantuan dan intervensi APILL dari CC Room," kata Ari kepada TribunSolo.com, Sabtu (24/10/2020).
Patroli prasarana lalu, lanjut Ari, juga bakal dilakukan mulai dari pantauan rambu, marka, barikade, dan water barier.
Selain itu, sosialisai keselamatan jalan di lapangan dan sosialisasi pantauan CCTV melalui medsos Dishub.
Ari mengatakan pihaknya sementara ini belum berencana menerapkan rekayasa lalu lintas kala libur panjang.
Pelaksanaan rekayasa itu dengan melihat situasi di lapangan.
"Sementara belum. Itu situasional nanti bila ada perkembangan, karena ada kondisi pandemi," tutur Ari.
Menurutnya, peningkatanan arus lalu lintas libur panjang diprediksi tidak terlalu tinggi.
"Kemungkinan arus lalu lintas mudik alami peningkatan tapi tidak terlalu tinggi karena pandemi Covid-19," ucap Ari. (*)