Tak Hanya SMPN 4 Solo, Dua Sekolah Ini Juga Jalani Rapid Test Jelang Pembelajaran Tatap Muka

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Rapid test dijalani sejumlah guru dan murid SMP yang hendak menjalani simulasi pembelajaran tatap muka.

Simulasi tersebut sedianya akan dilakukan Rabu (4/11/2020) di 3 sekolah.

Ketiga sekolah tersebut yakni SMP Negeri 4, SMP Al-Azhar Syifa Budi, dan MTsN 1 Solo.

Baca juga: 119 Siswa SMPN 4 Solo Jalani Rapid Test, Bergejala Flu dan Batuk Tak Boleh ke Sekolah

Baca juga: Tiga Hari Pencarian, Harni Belum Ditemukan, BPBD Wonogiri Sebut Cuaca dan Medan Jadi Kendala

Sebelum simulasi tatap muka dilakukan, rapid test menjadi hal yang wajib dilalui para guru dan siswa.

Uji tersebut diselenggarakan serentak di tiga sekolah itu pada Senin (2/11/2020) dengan menggandeng tim Rumah Sakit Bung Karno Solo.

Dari pantauan TribunSolo.com, SMP Negeri 4 Solo menjadi satu sekolah yang menyelenggarakan rapid test.

Kurang lebih ada 63 guru/karyawan dan 119 siswa yang akan menjalani uji cepat tersebut.

Sejumlah persiapan rapid test telah dilakukan mulai pukul 08.00 WIB di ruang serba guna SMP Negeri 4 Solo.

Petugas rapid test mengenakan alat pelindung diri lengkap mulai dari masker, penutup kepala, face shield, dan sarung tangan lateks.

Ada empat meja yang disiapkan untuk melayani uji rapid test di SMP Negeri 4 Solo.

Sejam kemudian, para guru/karyawan mengantre masuk ke ruang serba guna sekira pukul 08.52 WIB.

Mereka masuk bergiliran dan dibatasi. Para guru/karyawan duduk di kursi-kursi yang telah disediakan.

Terdengar petugas memanggil satu per satu nama mereka. Para guru/karyawan kemudian maju menjalani uji rapid test.

Uji rapid test guru/karyawan selesai pukul 09.30 WIB. Setelahnya, ada 63 siswa yang kemudian menjalani uji rapid test.

Sebelum menjalani itu, mereka mendapat pengarahan dari Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Solo, Sri Wuryanti.

Mereka kemudian menjalani uji rapid test di ruang serbaguna sekolah tersebut. Para siswa dipanggil berdasarkan kelas mereka

Memasuki ruang itu satu per satu. Menanti namanya dipanggil petugas kesehatan.

Adapun para guru, karyawan, dan murif yang reaktif tidak diperkenankan ikut dalam pembelajaran tatap muka. (*)