Penanganan Covid
Cerita Guru SMP Jelang Pembelajaran Tatap Muka di Solo: Deg-degan dan Tak Sabar Bertemu Murid
Guru Bahasa Inggris SMP Al-Azhar Syifa Budi, Dynda Wahyu Wardhani mengatakan, dirinya memang deg-degan saat melakukan rapid test.
Maka perlu dilakukan pemantauan fasilitas protokol kesehatan (prokes) di sekolah yang akan melakukan pertemuan tatap muka.
"Kami melihat kemarin di SMPN 4, Kami lihat sarananya seperti wastafel dan sabun di pintu masuk sekolah," papar dia.
"Juga hand sanitizer yang wajib di bawa tiap siswa dan guru," kata Yogo.
Sementara itu, berkaitan dengan jaga jarak juga diperhatikan seperti meja dan kursi. Satu siswa menggunakan satu dan dibagi menjadi 2 shift masing-masing kelas.
"Saya sepakat untuk jenjang SMP ke atas bisa dibuka pertemuan tatap muka (PTM)," jelas Yogo.
Sekolah Jalani Rapid Test
Sebanyak 63 guru/karyawan dan 119 siswa SMP Negeri 4 Solo menjalani uji rapid test sebelum simulasi pembelajaran tatap muka dilangsungkan.
Itu menjadi syarat wajib guna menekan penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Solo, Sri Wuryanti mengatakan, para siswa yang mengikuti uji rapid test sudah mendapatkan persetujuan wali murid.
Baca juga: Tiga Hari Pencarian, Harni Belum Ditemukan, BPBD Wonogiri Sebut Cuaca dan Medan Jadi Kendala
Baca juga: Cerita Daus Mini Dihina di Media Sosial, Ternyata Pelaku Masih Bocah, Kini Nangis-nangis Minta Maaf
"Ini sebagai titik tolak pelaksanaan tanggal 4 November 2020. Mudah-mudahan hasilnya baik," katanya, Senin (2/11/2020).
Wuryanti mengungkapkan, ada beberapa siswa yang tidak mengikuti uji rapid test hari ini.
Itu lantaran mereka mengalami gejala batuk, flu, dan panas.
"Otomatis tidak diizinkan. Sesuai protokol kesehatan. Yang panas dan pilek tidak boleh masuk ke wilayah sekolah," ungkapnya.
Para siswa yang belum bisa mengikuti uji rapid test hari ini lantaran bergejala harus menunggu sampai fit.
Mereka akan diikutkan ke uji rapid test tahap dua pada Jumat (13/11/2020) dengan catatan sudah sehat.