Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Gunung Merapi

Begini Aktivitas Vulkanik di Gunung Merapi hingga Ditetapkan Status Siaga III

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, menaikan status Gunung Merapi, dari Waspada (level II) menjadi

Editor: Agil Trisetiawan
BPPTKG
Gunung Merapi saat erupsi pada Sabtu (28/3/2020) pukul 05.21 WIB. 

TRIBUNSOLO.COM - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, menaikan status Gunung Merapi, dari Waspada (level II) menjadi Siaga (Level III).

Informasi yang diterima Tribun Jogja dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, peningkatan status tersebut resmi berlaku mulai Kamis (5/11/2020) pukul 12.00 WIB.

"Berdasarkan evaluasi data pemantauan, disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk." 

"Sehubungan dengan hal tersebut maka status aktivitas Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III) berlaku mulai tanggal 5 November 2020 pukul 12.00 WIB," demikian bunyi pernyataan BPPTKG Yogyakarta melalui siaran pers resmi.

Baca juga: Awas! Ada Kenaikan Aktivitas Vulkanik, Gunung Merapi Kini Berstatus Siaga

Baca juga: Ada Kenaikan Aktivitas Gunung Merapi, BPPTKG Yogyakarta: Belum Sebesar Erupsi 2010

Baca juga: Begini Potret Lapangan Pendukung Piala Dunia U-20 di Solo: Sejumlah Stadion Mulai Direnovasi

Baca juga: Debat Perdana, KPU Solo Larang Pendukung Gibran & Bajo Nyanyi Yel-yel, yang Hadir Dibatasi 50 Orang

Kronologi Data Hasil Pemantauan Aktivitas Vulkanik:

1. Setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, kegempaan internal yaitu VA, Vulkanik Dangkal (VB) dan Fase Banyak (MP) mulai meningkat.

Sebagai perbandingan, pada bulan Mei 2020 gempa VA dan VB tidak terjadi dan gempa MP terjadi 174 kali.

Pada bulan Juli 2020 terjadi gempa VA 6 kali, VB 33 kali dan MP 339 kali.

2. Terjadi pemendekan jarak baseline EDM (Electronic Distance Measurement) sektor Barat Laut Babadan-RB1 (selanjutnya disingkat EDM Babadan) sebesar 4 cm sesaat setelah terjadi letusan eksplosif 21 Juni 2020.

Setelah itu pemendekan jarak terus berlangsung dengan laju sekitar 3 mm/hari sampai September 2020.

3. Sejak bulan Oktober 2020 kegempaan meningkat semakin intensif.

Pada 4 November 2020 rata-rata gempa VB 29 kali/hari, MP 272 kali/hari, Guguran (RF) 57 kali/hari, Hembusan (DG) 64 kali/hari.

Laju pemendekan EDM Babadan mencapai 11 cm/hari.

Energi kumulatif gempa (VT dan MP) dalam setahun sebesar 58 GJ

4. Kondisi data pemantauan di atas sudah melampaui kondisi menjelang munculnya kubah lava 26 April 2006, tetapi masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kondisi sebelum erupsi 2010.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved