Solo KLB Corona
Nestapa Pernikahan di Temanggung : Hadir Rombongan Naik Mobil, Keluarga Besar di Baki Positif Corona
Seusai menghadiri acara pernikahan di daerah Kabupaten Temanggung, rombongan keluarga asal Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo harus menerima nestapa.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO – Seusai menghadiri acara pernikahan di daerah Kabupaten Temanggung, rombongan keluarga asal Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo harus menerima nestapa.
Pasalnya, sejumlah anggota keluarga yang turut serta dalam rombongan itu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
"Minggu lalu ada rombongan keluarga yang jagong ke Temanggung," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo, Yunia Wahdiyati kepada TribunSolo.com, Selasa (10/11/2020).
"Dalam perjalanan, diduga ada salah satu anggota keluarga yang positif Covid-19," imbuhnya.
Rombongan keluarga tersebut, sambung Yunia, menempuh perjalanan dari Sukoharjo ke Temanggung dengan menggunakan mobil.
Sepulang menghadiri acara pernikahan, salah seorang anggota keluarga kemudian memutuskan menjalani uji swab secara mandiri.
Baca juga: Kisah Pilu Pria Sragen : Pernikahan Baru Berumur Seminggu, Istri dan Mertua Meninggal karena Corona
Baca juga: JKT48 Diterpa Isu Bubar Imbas Pandemi Covid-19, Melody: Ini Keputusan yang Sangat Berat
Hasilnya, orang tersebut dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Itu membuat Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo kemudian melakukan tracing terhadap kontak erat dan dekat orang tersebu.
"Lalu kita kembangkan ke kontak erat, dan ditemukan kasus positif lagi," ucapnya.
"Totalnya ada 14 orang, yang dua orang bukan orang Sukoharjo," imbuhnya.
Selain klaster jagong di Baki, Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo juga menemukan klaster baru lainnya di Kecamatan Bulu, yaitu klaster jemaat gereja.
Klaster ini muncul dari jemaat gereja yang positif Covid-19, namun mengikuti kegiatan gereja.
"Kita cek kontak eratnya ada 99 orang, dan yang positif ada enam orang," jelasnya.
Kasus Keluarga di Sragen