Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Kompak, Puluhan PKL Manahan Solo Tolak Tempat Relokasi yang Sudah Disediakan oleh Pemkot Solo

Ratusan PKL Manahan Solo tak menerima tempat relokasi yang disediakan oleh Pemkot Solo.

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Kondisi shelter PKL Manahan Solo, Sabtu (25/1/2020) 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Puluhan PKL Manahan Solo tak menerima tempat relokasi yang disediakan oleh Pemkot Solo.

Sebanyak 75 pedagang kompak menolak dan lebih memilih meliburkan aktifitas mereka.

"Kami sepakat untuk menolak semua tempat yang disediakan," kata Sekretaris Paguyuban Gotong Royong (Manahan), Triana Kamis (12/11/2020).

Diketahui jika Pemkot Solo berencana memindahkan PKL Manahan ke beberapa tempat selama aktifitas Piala Dunia U-20 dihelat.

Diantaranya Gladag Langen Boga (Galabo), Jebres maupun Mojosongo.

"Daripada dipindah lebih baik kami libur," tegasnya.

Baca juga: Bahagia Anak Kedua Lahir, Sabai Morscheck Ceritakan Perbedaan Kelahiran Bjorka dan Curtis

Baca juga: Begini Aktivitas di Pasar Sidoharjo Wonogiri Selama Ditutup 3 Hari

"Kami tidak mau babat alas dan mengatur dari awal," terangnya.

Selain itu, sambung Triana beberapa tempat yang disediakan tersebut berpotensi sepi pembeli dan dikhawatirkan pendapatan mereka makin melorot.

"Saat pandemi ini aja kita sudah susah, awal corona itu pendapatan malah drastis, ini sudah new normal sebenarnya mulai merangkak tapi diminta babat alas lagi," keluhnya.

"Saya merasakan sendiri, karena saya juga berdagang," tegasnya.

Tria pun meminta jalan tengah akan hal tersebut, diantaranya meminta dapat beraktifitas kembali usai gelaran dihelat.

"Kami mintanya itu, bisa kembali lagi dan tidak dipindah," tandasnya.

Masih Alot 

Relokasi pedagang kaki lima (PKL) Manahan Solo dirasa masih alot.

Itu terjadi menyusul selisih pendapat antara Pemkot Solo dengan para pedagang.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi menginginkan setidaknya awal Desember lokasi shelter Manahan sudah steril dari aktivitas pedagang.

"Schedule kami 1 Desember," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Kamis (12/11/2020).

Sayangnya, dari PKL sendiri lanjut Heru meminta kelonggaran sampai mepet gelaran Piala Dunia U-20.

Baca juga: Begini Potret Lapangan Pendukung Piala Dunia U-20 di Solo: Sejumlah Stadion Mulai Direnovasi

Baca juga: Sambut Piala Dunia U-20, Lapangan Kota Barat Solo Bersolek Penuhi Standar FIFA

"Mereka juga memohon, pasca Piala Dunia U-20 untuk bisa kembali lagi," pungkasnya.

Lantaran hal tersebut, dalam waktu dekat bakal ada mediasi antara pedagang dan Pemkot Solo untuk menengahi permasalahan tersebut.

Mediasi tersebut juga diikuti oleh pihak penyelenggara, yakni Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).

"Nanti hari kamis kita rapatkan dengan pimpinan, ada Pak Sekda dan Dispora juga," tandasnya.

Diketahui jika PKL di sekitar Stadion Manahan Solo bakal kena imbas gelaran Piala Dunia U-20.

Hal itu terjadi lantara FIFA menginginkan area venue steril dari aktifitas para pedagang.

Tuan Rumah

Kota Solo dipercaya untuk menjadi salah satu tuan rumah dalam gelaran Piala Dunia U-20 tahun depan.

Beragam persiapan pun dimatangkan, termasuk urusan lapangan pendamping.

Diketahui jika lapangan pendamping yang bakal dipakai saat ajang 2 tahunan itu, yakni Kota Barat, Sriwaru, Sriwedari, Banyuanyar, dan Karangangasem.

Penelusuran TribunSolo.com, Kelima lapangan pendamping tersebut masih belum semuanya direnovasi.

Salah satu yang mulai tahap pemugaran antara lain, Lapangan Kota Barat dan Sriwaru.

Stadion Kota Barat di Renovasi, Kamis (5/11/2020)
Stadion Sriwaru, Kamis (5/11/2020) (TribunSolo.com/Ilham Oktafian)

Di Lapangan Kota Barat, para pekerja tengah giat melakukan pengerjaan pembongkaran pohon.

Selain itu, rumput lapangan Kota Barat sepertinya bakal diganti total, mengingat buldoser mengeruk dan meratakan tanah.

Rumput dari Lapangan Kota Barat pun tak bersisa.

Lapangan Sriwaru pun tak jauh beda, meski pekerja belum tampak memugar namun alat berat bekas pengerukan lapangan ada di lokasi.

Rumput Lapangan Sriwaru kini pun telah rata dengan tanah.

Baca juga: Debat Perdana, KPU Solo Larang Pendukung Gibran & Bajo Nyanyi Yel-yel, yang Hadir Dibatasi 50 Orang

Baca juga: Antiklimaks, Begini Luapan Kekecewaan Persis Solo karena Liga 2 Diundur Lagi : Hentikan, Selesai!

Baca juga: Liga 2 Diundur hingga Tiga Kali, Manager Persis Solo Sebut Timnya Rugi Miliyar Rupiah

Baca juga: Hari Ini, Gibran - Teguh Akan Lakukan Simulasi Debat Pilkada Solo 2020 di Posko Manahan

Sementara untuk ketiga lapangan pendamping lain, yakni Sriwedari, Banyuanyar dan Karangasem masih belum terjamah oleh alat berat.

Saat TribunSolo.com, hendak masuk ke area Lapangan Sriwedari, seorang security lantas mencegah dan beralasan jika lapangan Sriwedari tengah tahap sterilisasi.

"Mohon maaf belum bisa masuk, hari ini kelihatannya mulai pengerjaan," kata seorang Security itu.

Lapangan Kota Barat di Renovasi, Kamis (5/11/2020)
Lapangan Kota Barat di Renovasi, Kamis (5/11/2020) (TribunSolo.com/Ilham Oktafian)

Untuk Lapangan Banyuanyar, pantauan TribunSolo.com belum tampak tanda tanda pemugaran.

Baik pekerja maupun alat berat belum ada di lokasi.

Rumput maupun fasilitas lain di Lapangan Banyuanyar pun masih tetap sama dan belum dirubah.

Selanjutnya Lapangan Karangasem, di lapangan yang berlokasi di Jalan Gayam Nomor 25, Karangasem, Laweyan, Solo itu hanya seorang pekerja yang tampak merapikan rumput.

Untuk alat berat, seperti yang ada di Kota Barat maupun Sriwaru belum ada di lokasi.

Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo menyebut, pembangungan kelima lapangan pendamping secara serempak bakal dimulai hari ini.

Ia optimis, kelima lapangan tersebut rampung direnovasi dan dapat digunakan saat gelaran, yakni di bulan Mei 2021 nanti.

"Pokoknya sebelum pertandingan selesai," tandas Rudy. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved