Berita Karanganyar Terbaru
Akhir Pekan, Jalur Pendakian Cemoro Kandang Sepi Bak Tak Berpenghuni, Pengelola Duga Karena Hal Ini
"Sekarang hujan susah ditebak dan jadi kendala kalau mendaki terus kehujanan," jelas Agus.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ilham Oktafian
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Jalu pendakian Cemoro Kandang masih belum menunjukkan ledakan wisatawan.
Pantauan TribunSolo.com, Sabtu (14/11/2020), kawasan jalur pendakian Cemoro Kandang malah cenderung sepi.
Kondisi tersebut berkebalikan dengan kawasan Tawangmangu masih tampak ramai oleh para wisatawan dari berbagai daerah.
Menurut Agus, selaku staf pengelola, sepinya pendaki akibat musim penghujan saat ini yang sulit diprediksi.
"Sekarang hujan susah ditebak dan jadi kendala kalau mendaki terus kehujanan," jelas Agus.
Agus mengakui, sepinya pendaki yang mengambil jalur di Cemoro Kandang karena rutenya yang cukup curam dan becek apabila hujan.
"Disini gampang becek, bisa resiko kalau terjebak lumpur bisa bahaya," kata Agus.
Adapun di jalur pendakian lain, menurut Agus lebih ramai, seperti di jalur Tambak walau jauh namun jalurnya lebih landai dan Cemoro Sewu yang jalan setapaknya sudah terlapisi batu.
"Ibarat disana (Cemoro Sewu dan Tambak) ada 100 orang paling disini hanya 20," paparnya.
Sebelum mendaki Gunung Lawu setiap orang akan ditarik biaya retribusi sebesar 20 ribu.
"Biaya tersebut akan masuk Ke kas Disparpora Karanganyar selaku pengelola," jelas Agus.
Ditengah Covid-19 ini, ditambah juga peraturan baru seperti cek suhu sebelum masuk dan pembatasan waktu hanya hingga pukul 17.00.
"Kalau dulu bisa 24 jam, sekarang sudah dibatasi," tandasnya.
Baca juga: Suguhkan Pemandangan Alam dan Hewan Langka, Jembatan Boncolono Jadi Wisata Hits di Karanganyar
Baca juga: Berkah Libur Panjang Bagi Pedagang di Tawangmangu, Diserbu Wisatawan dari Pagi hingga Sore
Baca juga: Hari Pertama Libur Panjang, Jalanan Tawangmangu Masih Lengang Hingga Sore Hari
TAWANGMANGU RAMAI