Berita Solo Terbaru
Hoax, Bangsal Isolasi Pasien Covid-19 di Solo Overload, Direktur RSUD dr Moewardi : Masih Ada 60 Bed
Hari ini tepat 8 bulan KLB Covid-19 di Solo. Sebelumnya KLB diumumkan Wali Kota FX Hadi Rudyatmo pada 13 Maret 2020 lalu.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
Pasien yang dirawat sampai saat ini didominasi berasal dari luar Kota Solo.
Namun, Cahyono belum mau membeberkan jumlah ruang yang disediakan untuk itu.
"Rencananya mungkin sampai 100-an bed," tandasnya.
Baca juga: Ngeri, 3 Hal ini Dianggap jadi Biang Kluster Covid-19 di Karanganyar, Salah Satunya Pesta Hajatan
Baca juga: Kronologi 11 Guru di Polokarto Sukoharjo Positif Covid-19, Sekolah di-Lockdown
Pesan Dokter Reisa
Semangat dan optimistisme bangsa Indonesia membawa kondisi penangan pandemi Covid-19 lebih baik dari waktu ke waktu.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro dalam siaran pers Tim Komunikasi Satgas Penanganan Covid-19, Jumat, (13/11/2020).
Dokter Reisa mengatakan jika pada pekan ini saja, recovery rate atau persentase angka kesembuhan terus meningkat mencapai 82,84 persen.
Satu pekan sebelumnya recovery rate diangka 80,51 persen.
Baca juga: Doni Monardo: Jangan Kendor, Kita Tidak Tahu Covid-19 Ini Kapan Akan Berakhir
Baca juga: Doni Monardo: Hari Pahlawan Bisa Jadi Momen Melawan Covid-19, Patuhi 3M dan Protokol Kesehatan
"Meski kasus secara kumulatif masih bertambah, kita telah mengukir prestasi. Seperti tren penurunan kasus aktif yang sekarang di angka 50 ribuan,
bahkan dibawah angka 60 ribuan per hari dan tren kenaikan angka kesembuhan dari bulan ke bulan," kata Reisa.
Saat ini, Reisa menyatakan penanganan Covid-19 di Indonesia sudah berada di jalur yang tepat.
Persediaan obat-obatan Covid-19 di Indonesia dalam kondisi aman dan cukup. Bahkan saat ini sudah didistribusikan ke 34 dinas kesehatan provinsi, dan 779 rumah sakit.
"Dan untuk pemenuhan kebutuhan sampai Desember 2020, sedang dilakukan tambahan pengadaan obat penanganan Covid-19," kata Reisa.
Kabar baik lainnya, hasil temuan dari lembaga penelitian Ipsos menyatakan orang Indonesia masyarakat paling optimis di Asia Tenggara.
Masyarakat juga mengikuti petunjuk dari pemerintah, makin banyak yang lebih rajin memantau berita lewat televisi.