Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Update Gunung Merapi

Kakek 90 Tahun Tolak ke Barak Pengungsi, Sempat Berkilah ke Relawan : Kalau Merapi Erupsi Saya Lari

Meningkatnya aktivitas Gunung Merapi membuat orang di radius bahaya berbondong-bondong mulai mengikuti evakuasi di pengungsian.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Narto Pawiro (90) duduk di pelataran rumah, Dusun Setabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jumat (13/11/2020). 

Ia masih menunggu tanda-tanda Gunung Merapi.

"Nek gununge pun mulai, kulo tak mlayu. Nek gununge mboten mulai kulo mboten mlayu (Kalau gunungnya sudah erupsi, saya langsung lari, kalau gunungnya belum, saya tidak lari)," katanya. 

Para relawan memilih tidak memaksakan mbah Narto untuk turun ke TPPS Desa Tlogolele. 

Sementara itu, Sekretaris Desa Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra mengatakan pihaknya memang tidak akan memaksakan warga untuk segera mengungsi ke TPPS. 

Baca juga: Lebur Kejenuhan di Barak Pengusian Merapi, Anak-anak Jalani Trauma Healing hingga Diputarkan Film

Baca juga: Potret Evakuasi Warga Tlogolele di Lereng Merapi : Sempat Menolak, Kini Ramai-ramai ke Pengungsian

"Kita tidak memaksa warga, kita sudah memberitahu ke masyarakat," kata Neigen.

Neigen khawatir bila warga dipaksa mengungsi ke barak TPPS, mereka bisa merasa tidak nyaman. 

"Kalau dipaksa nanti bertahan di TPPS cuma 1-2 hari saja, kita ikuti kenyamanan mereka saja," terang dia.

Dia menambahkan, kurang lebih 133 warga Desa Tlogolele yang sudah ke barak mulai dari balita, anak-anak, ibu hamil dan menyusui, serta lansia menjadi yang dominan. 

Rinciannya per Kamis (12/11/2020), 32 balita dan anak-anak, 25 lansia, 5 ibu hamil, 23 ibu menyusui, dan 4 disabilitas. 

"Mungkin akan ada tambahan jumlah pengungsian. Kami sudah petakan kurang lebih ada 233 warga," kata Neigen kepada TribunSolo.com.

Warga yang dievakuasi berasal dari 4 dusun yang berjarak 3 - 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Keempat dusun tersebut, yakni Dukuh Setabelan, Belang, Gumuk, dan Takeran. 

Aplikasi Gunung Merapi

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) tengah mengembangkan sebuah aplikasi

Aplikasi itu untuk mempercepat sebaran informasi perkembangan kondisi Gunung Merapi.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved