Update Gunung Merapi
Kakek 90 Tahun Tolak ke Barak Pengungsi, Sempat Berkilah ke Relawan : Kalau Merapi Erupsi Saya Lari
Meningkatnya aktivitas Gunung Merapi membuat orang di radius bahaya berbondong-bondong mulai mengikuti evakuasi di pengungsian.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Persebarannya juga jadi lebih cepat," ucapnya.
Agus menuturkan kondisi Gunung Merapi sampai saat ini masih fluktuatif.
Guna terus memantau, sejumlah relawan terus berjaga bergiliran 24 jam di Pos Pantau Balerante.
"Malam ada peningkatan terus paginya landai. Ini masih fluktuatif," tuturnya.
Amankan Surat Berharga
Warga di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi sudah mengemasi surat-surat berharga.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Klatem, Sip Anwar mengatakan itu sudah dikemasi dalam satu tas.
"Dari surat nikah, KTP, ijazah, akte kelahiran, dan BPKB sudah dikemasi," kata Anwar dalam Obrolan Virtual Erupsi Merapi : Mitigasi dan Pandemi, Kamis (12/11/2020).
Selain barang-barang berharga, sejumlah perlengkapan pendukung di lokasi evakuasi juga telah dikemasi.
Baca juga: Grebek Kamar di Sidoarjo, Polisi Temukan 46 Ribu Butir Pil Koplo dan Sabu
Baca juga: Nasib Pemain Persis Solo Setelah Liga Berhenti, Susanto Kini Jualan Bakso Aci untuk Sambung Hidup
Baca juga: Suami Tewas Jadi Korban Tabrak Lari, Istri Ungkap Firasat: Wajahnya Seperti Memantulkan Cahaya
Pakaian ganti menjadi satu yang telah dikemasi.
"Selimut dan kebutuhan yang lain sudah dikemasi dalam tas, sudah disiapkan mana kala terjadi tinggal bawa," tutur Anwar.
Kendaraan yang digunakan evakuasi, sambung Anwar, juga telah disiapkan di rumah-rumah.
"Kendaraan sudah menghadap ke jalan untuk mempermudah evakuasi," ucapnya.
Anwar mengatakan simulasi evakuasi sudah dilakukan di desa-desa yang masuk dalam KRB III Gunung Merapi.
Itu dilakukan supaya warga mengetahui jalur-jalur evakuasi yang dilalui sehingga kepadatan seperti erupsi Gunung Merapi 2010 bisa dihindarkan.
"Jalur evakuasi sudah disepakati bersama-sama," tandasnya. (*)