Berita Gunung Merapi
Catatan Aktivitas di Gunung Merapi, Terdengar Beberapa Kali Suara Guguran
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis data terbaru pantuan visual gunung Merapi Sabtu (14/11/2020) pukul
TRIBUNSOLO.COM - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis data terbaru pantuan visual gunung Merapi Sabtu (14/11/2020) pukul 12.00-18.00 WIB
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
Secara meteorologi cuaca cerah, berawan, dan mendung.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat daya dan barat.
Suhu udara 16-26.8 °C, kelembaban udara 59-72 perse, dan tekanan udara 626-687.2 mmHg.
Pada pengamatan hari yang sama, di waktu berbeda sempat terdengar beberapa kali suara guguran.
Baca juga: KPU Klaten Akan Gelar Debat Publik Tanggal 20 November, Lokasi Debat Dirahasiakan, Ini Alasannya
Baca juga: Viral Video Pria Jalan-jalan dengan Harimau, Ternyata Hanya Seekor Anjing yang Dicat
Baca juga: Kisah Mbah Narto yang Kekeuh Tak Mau Mengungsi saat Merapi Siaga:Nek Gununge pun Mulai, Kulo Mlayu
Baca juga: Kakek 90 Tahun Tolak ke Barak Pengungsi, Sempat Berkilah ke Relawan : Kalau Merapi Erupsi Saya Lari
Di antaranya pada periode amatan pukul 00.00-06.00 WIB terdengar suara guguran 2 kali di Babadan.
Selain itu, terdengar suara guguran 1 kali (sedang) pukul 11.54 WIB.
Sebelumnya, BPPTKG melaporkan hasil pengamatan Gunung Merapi selama sepekan, yakni 6-12 November 2020.
Dalam periode tersebut, kegempaan Gunung Merapi tercatat 244 kali gempa vulkanik dangkal (VTB), 2.189 kali gempa fase banyak (MP), 9 kali gempa low frekuensi (LF), 385 kali gempa guguran (RF), 403 kali gempa hembusan (DG), dan 6 kali gempa tektonik (TT).
Adapun intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu.

Kendati demikian, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengungkapkan jumlah gempa hembusan yang cukup tinggi setiap harinya dapat dimaknai terjadi pelepasan gas secara signifikan, sehingga diharapkan mengurangi tekanan magma.
"Jumlah gempa hembusan relatif stabil pada kisaran sekitar 40 kali/hari."
"Jumlah ini cukup tinggi, yang dapat dimaknai bahwa terjadi pelepasan gas secara signifikan. Diharapkan dengan demikian juga mengurangi tekanan magmanya," ujar Hanik, Sabtu (14/11/2020).
Adapun deformasi atau penggembungan permukaan tubuh Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 10 cm/hari.