Berita Gunung Merapi
Merapi Siaga, 400 Orang dan Ratusan Ternak di Kecamatan Kemalang Klaten Telah Dievakuasi
Sekretaris BPBD Klaten, Nur Cahyono menyebutkan, dua desa yang telah melakukan pengungsian yaitu Desa Tegalmulyo dan Desa Balerante.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Ada tiga Desa di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten yang masuk dalam zona KRB III Gunung Merapi.
Tiga desa tersebut meliputi Desa Tegalmulyo, Balerante, dan Siderejo.
2 desa telah melakukan pengungsian terhadap warganya, hanya 1 desa yang belum mengungsikan warganya.
Sekretaris BPBD Klaten, Nur Cahyono menyebutkan, dua desa yang telah melakukan pengungsian yaitu Desa Tegalmulyo dan Desa Balerante.
"Untuk Desa Sidorejo masih berada di pemukiman, karena relawan setempat sudah memiliki SOP evakuasi mandiri," kata Nur Cahyono, Sabtu (14/11/2020).
Baca juga: Tambah 201 Kasus Baru Dalam Sehari, Ini Sebaran Kasus baru di Kabupaten Klaten
Baca juga: KPU Klaten Akan Gelar Debat Publik Tanggal 20 November, Lokasi Debat Dirahasiakan, Ini Alasannya
Baca juga: Sejarah PG Gondang Baru Klaten : Didirikan Belanda 1860, Berhenti Operasi 2017 karena Kalah Bersaing
Baca juga: Satu Desa di Lereng Gunung Merapi Belum Dievakuasi, BPBD Klaten : Kami Menghormati Kearifan Lokal
Lanjut ia menjelaskan daftar jumlah pengungsi sementara di dua Desa per Sabtu (14/11/2020) pukul 21.00 WIB.
Ia mengatakan di Desa Tegalmulyo jumlah pengungsi yang terdata sejumlah 128 jiwa.
"128 jiwa, terdiri dari 3 dukuh, dukuh Canguk, Sumur, dan Pajegan," jawab Nur Cahyono.
Ia menjelaskan, dari 128 jiwa, masing-masing terdiri 8 balita, 20 lansia, 78 orang dewasa dan 22 anak-anak
Sedangkan untuk ternak yang diungsikan sementara belum ada.
"Dari 128 jiwa, terdapat balita, anak-anak, orang dewasa dan lansia, untuk ternak belum ada yang diungsikan," kata Nur Cahyono.
Kemudian Nur Cahyono mengatakan jumlah pengungs di Desa Balerante total berjumlah 273 jiwa.
"273 jiwa berasal dari 5 dukuh, yaitu dukuh Sambungrejo, Ngipilsari, Gondang, Sukerjo, dan Ngelo," terang Nur Cahyono.

Lanjut, Nur Cahyono merincikan dari 273 jiwa, masing-masing terdiri dari 124 laki-laki dan 149 perempuan.