Pilkada Sukoharjo 2020
Songsong Debat Kedua Pilkada Sukoharjo, Joswi Genjot Persiapan Fisik : Biar Tidak Kelelahan
Pasangan Joko Santosa - Wiwaha Aji Santosa (Joswi) sudah siap menghadapi tahapan debat kedua Pilkada Sukoharjo 2020.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com. Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Pasangan Joko Santosa - Wiwaha Aji Santosa (Joswi) sudah siap menghadapi tahapan debat kedua Pilkada Sukoharjo 2020.
Seperti diketahui, penyelenggaraan tahapan itu dijadwalkan di Hotel Brother Solo Baru, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Sabtu (21/11/2020).
Tim pemenangan Joswi, Eko Sapto Purnomo mengatakan tidak ada persiapan khusus yang dilakukan pasangan calon bupati - wakil bupati nomor urut 02 itu menjelang tahapan itu.
"Persiapan debat publik ya biasa." kata Sapto, Selasa (17/11/2020).
"Karena pada prinsipnya, debat itu untuk menyampaikan dan mengeksplor visi dan misi," imbuhnya.
Baca juga: Jelang Debat Kedua Pilkada Sukoharjo 2020, EA Pede Hadapi Joswi : Tidak Ada Persiapan Khusus
Baca juga: Jadwal Lengkap Debat Pilkada Sukoharjo 2020 Putaran Dua : Catat, Ini Waktu, Tempat dan Temanya
Sapto mengatakan, Joswi sudah sangat memahami dan menjiwai visi misinya dalam pencalonan di Pilkada ini.
Sebab, visi misi tersebut juga sering dipaparkan dalam kampanye yang dilakukan oleh Joswi.
"Jadi persiapannya lebih kepada persiapan fisik saja, biar beliau (Joswi) tidak kelelahan saat dipanggung (Debat Publik)." ucapnya.
"Karena kalau psikis, saya rasa beliau (Joswi) adalah orang-orang terpilih, jadi pasti sudah siap," tambahnya.
Pasangan EA Percaya Diri
Sementara itu, pasangan Etik Suryani - Agus Santosa (EA) siap menatap tahapan debat kedua Pilkada Sukoharjo 2020.
Ketua Tim Kemenangan EA, Wawan Pribadi mengatakan, tak ada persiapan khusus jelang debat putaran kedua nanti.
"Tidak ada strategi khusus, masih sama (dengan debat publik putaran pertama)," kata dia, Selasa (17/11/2020).
Menurut Wawan, debat publik kali ini merupakan sarana yang diberikan KPU Sukoharjo untuk pemaparan visi dan misi dari EA.
Sementara itu, Etik dan Agus dinilainya sudah matang dengan visi - misinya.
Baca juga: Adu Visi Misi EA dan Joswi di Pilkada Sukoharjo 2020, Reformasi Birokrasi vs Kemandirian Pemerintah
Baca juga: Kampanye Pilkada Sukoharjo : Tak Hanya Konvoi Motor & Mobil, Konvoi Jalan Kaki Juga Dilarang Bawaslu
"Debat publik ini kan menyampaikan visi misinya, dan EA pasti sudah menguasai," ucap Wawan.
"Jadi tidak perlu persiapan khusus," imbuhnya.
Kendati demikian, dia masih akan melihat rapat koordinasi yang akan digelar oleh KPU terkait debat publik putaran kedua ini.
Pada debat kedua ini, materi yang diusung adalah peningkatan palayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
Tema tersebut akan dikupas sesuai visi misi dan karakter calon kedalam beberapa sub tema, yang meliputi meningkatkan kesejahteraan, memajukan daerah, meningkatkan pelayanan masyarakat, menyelesaikan persoalan daerah, menyelaraskan pembangunan daerah dengan provinsi dan nasional, dan memperkokoh NKRI.
Masukan Para Tokoh
Sebelumnya, KPU Sukoharjo menggelar diskusi guna menjaring masukan masyarakat untuk materi debat publik Pilkada Sukoharjo 2020 putaran kedua, Senin (16/11/2020).
Sejumlah tokoh masyarakat diundang, baik dari tokoh agama, masyarakat, sosial, budaya, ekonomi, dan olahraga di Hotel Brother Solo Baru.
Bahkan, KPU juga menghadirkan tim panelis pada debat publik Pilkada Sukoharjo 2020 putaran kedua yang akan digelar pada hari Sabtu (21/11/2020) mendatang.
Komisioner KPU Sukoharjo divisi Sosialisasi dan SDM, Suci Handayani mengatakan, ada dua tim pinalis yang hadir.
Baca juga: Cucu Jokowi La Lembah Manah Ultah, Gibran : Acara Sederhana di Rumah, Masih Corona di Rumah Saja
Baca juga: Jokowi Ingatkan Ketegasan Daerah untuk Tegakan Disiplin Protokol Kesehatan
Yakni KH Dian Nafi' dari ulama pimpinan pondok pesantren, dan Dr Rutiana Dwi Wahyunengseh yang merupakan dosen FISIP UNS.
"Kami dan tim panelis meminta masukan dari tokoh masyarakat yang mumpuni di bidangnya untuk memberi masukan materi debat dengan tema peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat," katanya.
FGD yang berlangsung selama 3 jam itu, menampung masukan dari berbagai elemen masyarakat untuk menggodok kesiapan masing-masing Paslon Pilkada Sukoharjo 2020.
Menurut salah satu tim panelis yang merupakan ulama Solo Raya Dian Nafi', ada berbagai masukan yang diberikan kepada tim panelis untuk menyusun pertanyaan pada debat nanti.
"Ada 4 cacatan penting sebagai masukan yakni partisipasi inklusif, modalitas sosial yang semakin perlu dibangkitkan kreativitas, keberlanjutan dan kearifan lokal," ucapnya.
"Juga aksesibilitas layanan publik apalagi dampak Covid-19 dan gagasan baru bidang kesejahteraan, misal pertanian milenial," tambahnya.
Dian Nafi juga menyampaikan ada sejumlah usulan tegas untuk Bupati Sukoharjo terpilih nanti, antara lain tiap kecamatan ada pusat olah raga dan budaya, panti rehabilitasi narkoba, peningkatan literasi usaha era digital, ada proteksi bahan baku produk lokal.
Baca juga: Jokowi Ingatkan Ketegasan Daerah untuk Tegakan Disiplin Protokol Kesehatan
Baca juga: Museum Batik Danar Hadi Solo : Punya 11 Ribu Koleksi Kain Batik dari Zaman Kolonial, hingga Sekarang
Selain itu, ada peningkatan perlindungan sosial selama program pusat harus ada program daerah, pendidikan karakter untuk proteksi generasi muda dari resiko modernisasi, penguatan khas Sukoharjo misal jamu.
Dr Rutiana Dwi Wahyunengseh menambahkan, pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat menjadi poin yang penting untuk masyarakat Kabupaten Sukoharjo
"Harapannya dengan pemimpin yang bisa melakukan Peningkatan pelayanan publik dan Kesejahteraan masyarakat," tandasnya. (*)