Pilkada Solo 2020
Kekinian, Gibran Putra Jokowi Usul Ada SMK Jurusan Medsos hingga Kurikulumnya, Begini Alasannya
Bisa dimanfaatkan sebagai alat promosi pada masa depan yang lebih efektif dan efisien untuk generasi muda.
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengusulkan ada SMK Jurusan Media Sosial (Medsos).
Putra Sulung Presiden Joko Widodo mengatakan, Medsos itu tidak hanya alat narsis.
Namun, bisa dimanfaatkan sebagai alat promosi pada masa depan yang lebih efektif dan efisien untuk generasi muda.
"Marketing tools yang sangat powerful," kata Gibran kepada TribunSolo.com, Kamis (19/11/2020).
Baca juga: Kisah Pemilik Ponpes Aitam Colomadu : Rela Kena Tol Solo-Jogja Demi Kepentingan Umum, Legawa Pindah
Baca juga: Kisah Josua Penemu Batu yang Diduga Meteor Bernilai Rp 26 Miliar, Kini Kaya Mendadak
Dia memaparkan, bawasanya kedepan placement iklan akan banyak ke medsos.
Jadi bisnis periklanan akan butuh medsos sebagai penganti media mainstream seperti baliho dan iklan koran.
Nantinya, SMK Jurusan Medsos itu tidak sekedar diajari bermain Instagram dan Facebook.
Namun, kurikulumnya mencakup analisa perilaku konsumen di era digital (Customer Behavior) sampai optimasi sosial media.
"Kampus-kampus luar negri juga mulai buka jurusan medsos tapi namanya Digital Marketing," kata dia.
"Saya tambahkan, bisa menjadi digital marketer (untuk generate leads dan brand awareness). Bisa menjadi social media specialist juga," papar dia.
Kompetensinya nanti meliputi content creation, marketing (market analysis, digital marketing, branding dan public relation, search engine optimization, google analytics dan lain sebagainya.
"Saya lulus bachelor of science in marketing dan ilmu-ilmu ini belum pernah diajarkan ke saya," kata dia.
"Ilmu baru dan kita dituntut untuk bisa menjawab tantangan jaman," papar dia.
Baca juga: Kisah Ayu, Gadis yang Jadi Sopir Truk untuk Bantu Keluarga, Videonya Viral di Medsos
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Ayah Nasional yang Diperingati 12 November, Bisa Jadi Status di Medsos
Pengembangan Solo Utara
Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku ingin mengembangkan Solo Utara bila dirinya terpilih nanti.
Hal tersebut disampaikan Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri acara dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Solo, Rabu (18/11/2020) malam.
Gibran mengatakan, kawasan Solo Utara perlu pengembangan.
Putra Sulung Presiden Joko Widodo itu mengatakan, dalam pengembangannya, ingin mencari investor berbasis IT.
Baca juga: Sederet Fakta Raibnya Tabungan Rp 72 Juta Milik Nasabah Maybank di Solo, Sinyal Ponsel Sempat Hilang
Baca juga: Sama dengan Jokowi, Calon Wali Kota Solo Gibran Siap Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19
"Saya ingin mencari investor IT," kata dia.
Hal itu terkait apa yang pernah dia singgung soal pengembangan wilayah Solo Utara.
Termasuk saat dia sampaikan dalam debat.
Wilayah Solo Utara dianggap strategis lantaran dekat dengan pintu tol Trans Jawa, selain itu perekonomian di wilayah tersebut masih bisa berkembang pesat.
"Harapannya pusat perekonomian berkembang di kawasan tersebut," papar Gibran.
Apalagi di kawasan Solo Utara belum ada pasar tradisional yang besar, perhotelan, dan infrastruktur juga harus diperbaiki.
"Selain itu, kualitas airnya juga diperbaiki," jelasnya.
Gibran mengatakan, dirinya juga fokus untuk pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Siap Divaksin Pertama
Jika diminta, Calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka siap menjadi orang pertama disuntik vaksin Covid-19.
Ia rela dirinya menjadi yang pertama divaksin Covid-19 bila memang sudah tersedia.
Baca juga: Sebaran Covid-19 Solo Tambah 56 Kasus, Satgas : Saat Diperingatkan Prokes, Ada yang Ngajak Berantem
Baca juga: Kronologi Viral Jenazah Covid-19 RSUD Moewardi Solo Salah Antar : Harusnya ke Boyolali Tapi ke Pati
Pernyataan tersebut sama seperti yang dilontarkan bapaknya, Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Gibran mengaku bila memang sudah dibolehkan dan dirinya harus menjadi yang pertama dirinya.
"Siap (disuntik vaksin)," kata Gibran ditemui dalam acara dialog Dunia Usaha bersama Apindo di Diamond Solo Convention Center, Rabu (18/11/2020).
Dia memaparkan, tidak mengetahui kapan vaksin tersebut siap dipakai masyarakat.
"Kalau kapan ada saya tidak tahu," kata calon dari PDIP itu.
Dia mengaku santai bila memang ada instruksi untuk disuntikan vaksin, untuk itu dia berharap vaksin segera ada di Indonesia.
Meski bapaknya orang nomor satu di Indonesia,Gibran tidak pernah diberitahu oleh Jokowi kapan vaksin itu didistribusikan.
"Kita doakan saja cepat ada," jelas dia.
Jokowi Siap Disuntik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku siap menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin Covid-19.
Menurut Presiden, vaksinasi itu tentu harus sesuai arahan tim uji klinis yang menangani.
Jokowi pun mengaku siap dan tak akan menolak untuk disuntik vaksin.
Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat wawancara eksklusif dengan Rosiana Silalahi dalam program yang disiarkan kanal YouTube Kompas TV, Selasa (17/11).
"Ya kalau saya, kalau diputuskan yang pertama disuntik presiden, ya saya siap," kata Jokowi.
Baca juga: Update Vaksin Covid-19, Presiden: Kami Perkirakan Vaksinasi Dimulai Akhir Tahun atau Awal Tahun
Baca juga: Terkait Pengadaan Vaksin Covid-19, Jokowi Minta untuk Meningkatkan Kehati-hatian
Meski demikian, Kepala Negara mengingatkan jangan sampai muncul anggapan bahwa penyuntikan ini merupakan keuntungan yang didapat sebagai presiden.
"Ya kalau saya ditentukan tim bahwa presiden yang pertama (divaksin,red) saya siap. Tapi jangan sampai nanti (ada anggapan,red) 'lho enak sekali presiden yang pertama harusnya rakyat dulu'," ucapnya.
"Jangan ada seperti itu. Terserah tim, kalau tim menyampaikan presiden yang pertama disuntik vaksin, saya siap," tambahnya.
Jokowi menjelaskan, saat ini telah ada daftar prioritas penerima vaksin yang diprediksi baru tiba di Indonesia akhir November 2020.
Presiden pun menyebutkan beberapa profesi yang akan didahulukan menerima vaksin, yakni mereka yang bekerja di lapangan.
"Yang pertama disuntik nanti adalah Tenakes, para dokter, para perawat itu didahulukan, TNI-Polri, pelayan publik, ASN di tempat pelayanan pada masyarakat didahulukan, guru juga sama didahulukan kita sudah punya list kok list-nya siapa-siapa nanti minggu depan simulasi," jelas Jokowi.
Ia mengatakan, pentingnya meningkatkan kehati-hatian terhadap pengadaan vaksin Covid-19 yang diperkirakan akan tiba pada akhir tahun.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menegaskan, vaksin covid-19 harus sudah lolos uji klinis serta pengujian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum disuntikan ke masyarakat.
"Kita harus hati-hati terhadap yang namanya vaksin itu. Harus melalui kaidah-kaidah scientific sehingga penting yang namanya emergency auto researchers yang akan dikeluarkan BPOM, BPOM ini penting sekali," kata Jokowi.
Presiden Jokowi mengatakan, butuh waktu sekurangnya tiga pekan untuk menjalani pemeriksaan di BPOM sebelum vaksin didisribusikan ke masyarakat.
Eks wali kota Solo ini menargetkan vaksin dapat segera disuntikkan pada akhir atau awal tahun 2021.
"Setelah datang harus lalui lagi tahapan-tahapan di BPOM, waktunya kurang lebih tiga minggu sampai satu bulan sehingga vaksin bisa disuntik akhir atau awal tahun," ucap Jokowi.
Jokowi juga mengaku berulang kali mengingatkan kepada jajaran menteri bahwa vaksin covid-19 yang dibeli harus sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Saya tekankan berkali-kali ke menteri, vaksin yang dibeli harus masuk di dalam list WHO, yang disuntik umur 18-59 ini juga standar WHO harus diikuti," jelasnya.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. TribunSolo.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
(Ryantono Puji Santoso/Tribun Jateng)