Update Merapi
Tinjau Pengungsian Desa Balerante, Ini Pesan Menyentuh Doni Monardo ke Pengungsi : Sabar Ya
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo berbincang dengan para pengungsi di Tempat Evakuasi Sementara Gunung Merapi
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Muhammad Irfan Al Amin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo meninjau Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Kamis (19/11/2020).
Kantor Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BTTKG) Yogyakarta menjadi tujuan pertamanya.
Baca juga: Hilangkan Kejenuhan di Pengungsian, Anak-Anak Lereng Merapi Asyik Bermain Pesawat Kertas
Baca juga: Merapi Siaga,Warga Balerante Klaten Masih Berani Cari Rumput di Atas, Sore Turun Lagi ke Lokasi Aman
Setelahnya, Pos Pantau Merapi 149.070 MHZ Induk Balerante, tempat pengungsian ternak dan tempat evakuasi sementara (TES) Desa Balerante menjadi tujuan lanjutan eks Danjen Kopassus.
Dari pantauan TribunSolo.com, Doni tiba di tempat pengungsian ternak Desa Balerante sekira pukul 14.35 WIB.
Ia tampak ditemani pejabat sementara (Pjs) Bupati Klaten, Sujarwanto Dwiatmoko.
Mereka sempat berbincang selama kurang lebih 10 menit mengenai kondisi tempat pengungsian ternak Desa Balerante.
Setelahnya, Doni dan Sujarwanto bertolak ke TES Desa Balerante untuk mengecek kondisi pengungsian.
Mereka harus melalui protokol kesehatan Covid-19 yang diterapkan di sana.
Mulai dari cuci tangan, pengukuran suhu hingga penggunaan hand sanitizer sebelum akhirnya diperbolehkan memasuki kawasan TES.
Doni sempat mengecek kondisi sayur mayur yang digunakan sebagai bahan masak makanan para pengungsi.
Ia kemudian mengecek bilik istirahat yang dipakai para pengungsi yang total jumlah ada 32 buah.
Doni sempat berbincang singkat dengan ibu - ibu pengungsi di TES Desa Balerante.
"Disini makannya apa?" ucapnya mengawali.
Ibu-ibu tersebut mengatakan makannya berbahan sayur mayur yang dimasak bergantian oleh warga.
"Disini makannya sayur, dimasak bergiliran," kata mereka.
Doni kemudian menanyakan asal dukuh dan berapa jauh bila harus ditempuh kepada ibu-ibu tersebut
"Rumahnya di Sambung Rejo. Jaraknya gak tahu satu kiloan kayaknya. Paling utara sendiri. Lamanya bukan jam tapi menit," ucap ibu-ibu.
Doni sempat bertanya perohal momen letusan Gunung Merapi 2010 kepada para ibu tersebut.
Mereka mengungkapkan harus mengungsi terpisah satu sama lainnya saat letusan itu terjadi.
Bahkan rumah mereka ambruk dan hewan ternah hangus terbakar.
"Habis semua," ujar para ibu.
Doni kemudian berpesan kepada para pengungsi di TES Desa Balerante untuk selalu menjaga kesehatan.
"Yang penting semua jaga kesehatan, kompak satu sama lain, saling membantu, saling gotong royong, jaga kesehatan," ucapnya.
Selain itu, mereka diharapkan tetap taat menerapkan protokoler kesehatan selama berada di TES Desa Balerante.
"Jangan sampai ada yang terpapar Covid-19, tetap jaga jarak. Nanti kuta bantu rapid test antigen. Sabar ya sabar," tutur Doni.
Doni menyampaikan bila status kebencanaan Gunung Merapi sudah turun, para pengungsi diperkenankan pulang.
"Kalau status kebencanaan mulai turun, kalau dari ahli-ahli boleh, bisa pulang lagi," tandasnya. (*)