Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Sragen 2020

Ada Gerakan Coblos Kotak Kosong di Sragen, Pengamat UNS : Boleh Jadi Kritik Ditujukan untuk Petahana

"Ajakan seperti itu kan dasarnya sebuah aspirasi, sisa saja aspirasi mereka yang mau mengkritik pemerintahan sebelumnya," ujar Agus.

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Sejumlah orang nenerima kaus dan nasi dari kelompok yang menamakan Gerakan Koko di kawasan Pasar Bunder Sragen. 

Di lokasi acara yang bertema 'Debat Publik', tidak nampak spanduk ataupun alat peraga kampanye (APK) yang berisi dukungan untuk Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto.

Padahal sosok tersebut didukung 6 parpol yakni PDIP, Golkar, PAN, PKB, Partai NasDem dan Partai Demokrat.

Baca juga: Meski Lawan Kotak Kosong, Yuni-Suroto Tetap Sampaikan Visi Misi ke Publik, Simak Jadwalnya

Baca juga: Dicari : 50 hingga 100 Tukang Lipat Surat Suara, Hari Ini KPU Sragen Terima 765.245 Lembar

Pasangan Yuni-Suroto sudah berada di dalam gedung. 

Acara pada hari ini akan lebih menekankan tentang program kerja Yuni - Suroto untuk lima tahun ke depan. 

Bagi warga Sragen yang ingin mengetahui program-program kerja mereka bisa streaming melalui akun resmi Youtube KPU Sragen yang akan dimulai pukul 09.00 WIB. 

Pelaksanaan debat publik menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga tamu undangan yang hadir pun dibatasi.

Dijaga Ratusan Polisi

Polres Sragen siap mengamankan jalannya penyampaian visi misi dalam Pilkada 2020 yang akan diselenggarakan, Kamis (19/11/2020).

Kabag Ops Polres Sragen, Kompol Yohanes Trisnanto mengatakan, jajaran polisi yang akan diturunkan untuk mengamankan debat publik sebanyak 225 personel. 

"Tapi besok personel kami tidak mengenakan seragam kepolisian," kata dia kepada TribunSolo.com, Rabu (18/11/2020). 

Baca juga: Viral Status WA Jenazah Covid-19 di RSUD dr Moewardi Solo Tertukar, Begini Fakta Sebenarnya

Baca juga: Lama Tak Ada Wakil di IBL, Wong Solo Kini Punya West Bandits, yang Ingin Kembalikan Euforia Bhinneka

Hal itu dilakukan karena mentaati protokol kesehatan. 

"Yang diundang dalam acara itu (debat publik) kan terbatas jadi tidak pakai seragam," katanya. 

Menurut dia, jika menempatkan aparat keamanan dalam jumlah banyak saat debat publik akan bertentengan dengan protokol kesehatan. 

"Akan kontrapoduktif karena ada kerumunan," ungkapnya. 

Namun demikian, Polres Sragen tetap dalam posisi waspada mana kala ada gangguan muncul. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved