Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Kampus ISI Solo Lockdown Mulai 21 November 2020, Imbas 2 Tenaga Pendidikannya Positif Covid-19

Humas ISI Solo, Esha Karwinarno mengatakan kedua tenaga pendidikan tersebut yakni teknisi asalnya Boyolali dan tenaga administrasi asal Solo.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Gerbang masuk Gedung Rektorat ISI Solo ditutup dan dipasang spanduk merah bertulisan 'Perhatian Untuk Sementara Yang Tidak Berkepentingan Dilarang Masuk Kampus (Selama KLB Corona)' yang berada di Kelurahan/Kecamatan Jebres, Kota Solo, Sabtu (21/11/2020). 

Rinciannya, 1.075 orang dinyatakan sembuh, 589 orang menjalani karantina, 168 orang tengah dirawat dan 87 orang dinyatakan meninggal dunia.

Tambahan 106 Kasus

Kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 Kota Solo melonjak per Minggu (15/11/2020).

Setidaknya ada 106 kasus tambahan tercatat pada hari ini. 

Ketua Pelaksana Harian Satgas Pencegahan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan, klaster keluarga mendominasi dalam penambahan kasus tersebut. 

Baca juga: Ormas Banteng Lawu Tegaskan Tak Ada Afiliasi Partai Politik: Siapa Saja Boleh Gabung

Baca juga: Kalimat Ucapan Selamat Malam dari 20 Bahasa Dunia, Mulai dari Bahasa Prancis hingga Korea

Mayoritas kasus tambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan orang tanpa gejala (OTG).

"Hasil tracing ada 81 itu dari 34 indeks kasus berbuntut, kemudian ada suspek naik kelas sebanyak 19 dan swab mandiri ada 6," kata Ahyani.

Ahyani tidak menampik tambahan kasus hari ini merupakan yang terbanyak selama 8 bulan terakhir ini. 

Itu terhitung sejak penerapan status kejadian luar biasa (KLB) per 13 Maret 2020.

"Ini terbanyak selama 8 bulan terakhir, dua kali lipat. Kebanyakan OTG, yang paling dikhawatirkan suspek," ucap Ahyani. 

Dengan meroketnya kasus Covid-19, Pemkot Solo kembali mewacanakan pengaktifan kembali rumah karantina Dalem Priyosuhartan dan Joyokusuman.

Pengaktifan itu juga untuk meringankan tugas tenaga kesehatan dalam merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

"Karena kalau rumah sakit merawat OTG kasihan tenaga medisnya," tuturnya. 

Bila merunut Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19  Revisi ke-5, OTG diberi pilihan untuk menjalani karantina mandiri atau dirawat di rumah sakit. 

"Kalau dirawat di rumah sakit, kita upayakan sampai negatif," ucapnya. 

Guna menambah tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19, Pemkot Solo kini telah membuka rekrutmen tenaga pendukung. 

"Kita beri imbalan sesuai dengan aturan, surat keputusannya baru diinvertaris," tandasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved