Solo KLB Corona
Awas! Hoaks Banyak Pedagang Pasar Gede Solo Positif Corona, Bakul Dawet Langganan Jokowi Kena Catut
"Itu berita darimana, saya pastikan kabar tersebut hoaks, tidak benar," tegas Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi.
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kabar sejumlah pedagang Pasar Gede Solo terkonfirmasi positif Covid-19 mencuat di media sosial, termasuk Whatsapp.
Kabar tersebut bahkan mencatut pemilik es dawet langganan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bu Dermi.
Baca juga: Kemendikbud Izinkan Tatap Muka 2021, Bupati Karanganyar Juliyatmono : Kami Siap Sejak Agustus Lalu
Baca juga: Hujan Angin Kencang, Pohon Sengon Jawa Timpa Satu Rumah di Pekalongan, Setengah Atap Rumah Rusak
Berikut TribunSolo.com sajikan isi lengkap kabar yang beredar tersebut :
Info :
Jgn ke pasar gede dulu !
Katane dawet dermi pasar gede kena covid jg..
Pokoke kalau bisa, yg di psr gede pesan suru antar aja,, utk sementara ya luur..
Wis yg penting hati 2 aja..
Update berita terakhir, yg di Pasar Gede sdh smakin meluas.... Katanya deretan yg jual tahu sudah kena semuanya..., juga yg jual babi dan kepiting...
Yg jualan babi juga ada beberapa yg kena jg OMG
Kabar tersebut langsung ditepis Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi.
"Kemarin ada isu beredar di media sosial menyoal pedagang Pasar Gede Covid, Pasar Gede tutup, kemudian berkembang ada pedagang dawet Bu Dermi Juga," ucap Heru kepada TribunSolo.com, Senin (23/11/2020).
"Itu berita darimana, saya pastikan kabar tersebut hoaks, tidak benar," tegasnya.
Heru mengungkapkan, mencuatnya kabar hoaks tersebut mempengaruhi aktivitas transaksi jual beli di Pasar Gede.
Pengunjung yang datang ke Pasar Gede menurun dibandingkan hari-hari sebelum mencuatnya kabar itu.
"Ada efek kejutnya, dua hari sepi, Minggu kemarin sepi, biasanya pukul 12.00 WIB masih ramai sekarang sepi," ungkapnya.
Selain berimbas kepada jumlah pengunjung, sambung Heru, omzet pedagang Pasar Gede juga menurun beberapa hari.
"Omzet jual beli turun, pengunjung berkurang, semoga nanti dua tiga hari ke depan pulih," ucap Heru.
Heru juga telah menyarankan kepada lurah dan para pedagang untuk meng-counter berita hoaks yang berkembang tersebut.
"Di-counter saja untuk mengembalikan kepercayan konsumen," kata dia.