Pilkada Sukoharjo 2020
Sempat Absen saat Debat Publik Putaran II, Begini Kondisi Kesehatan Cabup Sukoharjo Joko Paloma
Wiwaha seorang diri memaparkan visi misi, dan menjawab pertanyaan dari tim panelis maupun dari paslon 01 Etik Suryani - Agus Santosa (EA).
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Calon Bupati Sukoharjo nomor urut 02, Joko Santosa (Paloma) absen dalam debat publik putaran kedua Pilkada 2020.
Pada debat tersebut, Paslon 02 hanya dihadiri wakilnya Wiwaha Aji Santosa.
Wiwaha seorang diri memaparkan visi misi, dan menjawab pertanyaan dari tim panelis maupun dari paslon 01 Etik Suryani - Agus Santosa (EA).
Menurut tim pemenangan Joswi, Eko Sapto Purnomo, Joko Paloma sedang sakit saat debat publik putaran kedua digelar oleh KPU Sukoharjo.
Baca juga: Teka-teki Tewasnya Pedagang Kelontong di Sukoharjo Terkuak, Polisi Sebut Murni Bunuh Diri
Baca juga: Joko Santosa Tak Hadiri Debat Publik Putaran Kedua Pilkada Sukoharjo 2020, Ini Alasannya
Bahkan, politisi Gerindra itu sampai menjalani rawat inap di rumah sakit.
"Kemarin bedrest dua hari agar cepat pulih, karena kalau di rumah tidak bisa istirahat karena kecapekan," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (23/11/2020).
Sapto menjelaskan, Joko Paloma kelelahan karena tenaganya terfosir dengan pola kampanye di tengah pandemi Covid-19.
Pola kampanye di tengah pandemi ini, mengharuskan paslon melakukan kampanye di banyak tempat untuk menghindari kerumunan.
Selain itu, pola kampanye di Indonesia juga menerapkan metode tatap muka.
"Saya kira hal biasa (paslon sakit), karena pola kampanye kita memang langsung turun ke masyarakat," ucapnya.
"Keluar masuk kampung mendengar keluhan, masukan, dan harapan masyarakat untuk Sukoharjo ke depan bersama pemerintahan Joswi," jelasnya.
Dengan pola kampanye tersebut, sangat menguras tenaga dan pikiran paslon maupun timses.
"Jangan kan beliau (Joko), saja juga kadang masuk angin karena kecapekan," imbuhnya.
Kendati demikian, Sapto mengatakan jika kondisi kesehatan Joko Paloma sudah semakin baik.
"Sudah sehat, hari ini sudah mulai beraktivitas seperti biasa lagi," tandasnya.
Baca juga: Gugatan Warga Kragilan Kartasura Atas Perumda dan Bupati Sukoharjo Ditolak, Ini Alasannya
Baca juga: Meski Pandemi Covid-19, Paslon Pilkada Sukoharjo Tetap Tancap Gas Kampanye, Sehari Bisa 50 Titik
Tak Bisa Hadiri Debat
KPU Sukoharjo menggelar debat publik Pemilihan Bupati - Wakil Bupati Sukoharjo 2020 putaran kedua, Sabtu (21/11/2020).
Pada debat yang digelar di Hotel Brother Solo Baru, Kecamatan Grogol, Sukoharjo itu tidak dihadiri salah satu calon.
Calon Bupati nomor urut 02, Joko Santosa (Paloma) tidak hadir dalam debat debat tersebut.
Menurut Ketua KPU Sukoharjo Nuril Huda, ketidakhadiran Joko Paloma dalam debat Pilkada putaran II sudah disertai izin dari pihak Paslon urut nomor 02.
Izin tersebut berdasarkan surat Nomor: 02 pmh/pp-joswi/XI/2020 yang diberikan Joswi kepada KPU Sukoharjo.
"Cabup nomor urut 02 berhalangan untuk hadir." kata Nuril saat memberikan sambutan.
"Sudah izin kepada kami, dilampiri surat keterangan dari dokter," imbuhnya.
Baca juga: 4 Pernyataan Kontroversi Pangdam Jaya Selain Usul FPI Dibubarkan: Habib Tak Pernah Berucap Tak Baik
Baca juga: Detik-detik Mencekamnya Pencopotan Baliho Habib Rizieq di Markas FPI:50 Orang Tak Terima dan Melawan
Baca juga: Beredar Pesan Berantai yang Menyebutkan Puluhan Anggota Polsek Jebres Terpapar Covid-19,Ini Faktanya
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Diperbolehkan Januari 2021, Begini Syarat yang Harus Dipenuhi
Hal ini membuat Calon Wakil Bupati Sukoharjo nomor urut 02, Wiwaha Aji Santosa menghadiri debat publik putaran kedua ini seorang diri.
Sementara itu, Paslon nomor urut 01 Etik Suryani - Agus Santosa (EA), kesemuannya hadir dalam debat yang disiarkan di KompasTV itu.
Nampak EA dan Wiwaha mengenakan pakaian hem lengan panjang berwarna putih dengan terusan celana panjang hitam.

Pada debat kedua ini, materi yang diusung adalah peningkatan palayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
Tema tersebut akan dikupas sesuai visi misi dan karakter calon kedalam beberapa sub tema, yang meliputi meningkatkan kesejahteraan, memajukan daerah, meningkatkan pelayanan masyarakat, menyelesaikan persoalan daerah, menyelaraskan pembangunan daerah dengan provinsi dan nasional, dan memperkokoh NKRI.
Dari tim panelis sendiri, KPU menunjuk ada tiga orang, yaitu dari Sekolah Tinggi Ilmu Pembangunan Masyarakat Desa Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan Tokoh Masyarakat. (*)