Berita Sragen Terbaru
Burung Hantu Bantuan Tak Betah di Kandang, Gapoktan Sragen Bingung : Pagupon Cuma Buat Transit
Gabungan kelompok tani (Gapoktan) Tani Subur, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen belum menemukan cara agar burung hantu mau tinggal di kandang.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Adi Surya Samodra
Kepala Staf Kodim 0725/Sragen, Mayor Inf Wijiono mengatakan permasalahan hama tikus yang menyerang tanaman petani padi di beberapa kecamatan di Bumi Sukowati.
Serangan tikus ini cukup meresahkan petani.
Beberapa upaya pengendalian tikus yang dilakukan kelompok tani seperti teknik emposan, bahkan sampai nekat menggunakan jebakan tikus yang dialiri listrik.
"Perlu adanya solusi tambahan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan memanfaatkan musuh alami tikus yaitu burung hantu jenis Tyto Alba," ujarnya.
Menurutnya, cara ini lebih aman dibanding menggunakan jebakan tikus yang dialiri listrik.
"Sudah ada beberapa orang yang tewas akibat tersengat aliran listriknya," tuturnya.
Ia menjelaskan, Tyto Alba ini menjadi pembasmi hama tikus yang sangat handal, khususnya di malam hari.
Pasalnya saat petani sedang beristirahat, burung jenis ini dikenal juga dengan sebutan burung Koreak.
"Dalam semalam Tyto Alba bisa menangkap 5 sampai 10 ekor tikus," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Puro Suyanto mengapresiasi kegiatan dari Kodim Sragen.
"Semoga burung hantu yang diberikan bermanfaat untuk masyarakat, khususnya bisa panen dengan maksimal tanpa diganggu tikus," ujarnya.
12 Orang Sudah Tewas
Wilayah di Kabupaten Sragen yang paling banyak menyetor korban jebakan tikus berada di Kecamatan Sidoharjo.
Kapolres Sragen, AKBP Yusnanto Ardi menjelaskan, dari 20 kecamatan yang ada di Sragen, jebakan tikus yang dialiri listrik paling banyak ada di Kecamatan Sidoharjo.
"Paling banyak ada di sana," paparnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (7/11/2020).