Berita Karanganyar Terbaru
Ada Lowongan Kerja di Dinkes, Ratusan Pencari Kartu Kuning Membludak di Disdagnakerkop Karanganyar
Dari pengamatan TribunSolo.com di lapangan, para pencari kartu kuning untuk syarat bekerja itu membludak hingga ratusan orang.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Deteksi Cepat Covid-19
RSUD Karanganyar memutuskan memakai swab antigen sebagai pendeteksi Covid-19.
Direktur RSUD Kabupaten Karanganyar, Iwan Setiawan Adji, menjelaskan pilihan kepada swab antigen karena durasi menunggu hasilnya bisa lebih cepat dibanding swab PCR.
Hal itu menurut dia demi memudahkan dan mempersingkat waktu penanganan pasien terutama bagi yang dinyatakan suspect Covid-19.
"Hanya dalam jangka waktu tiga jam, sudah bisa keluar hasilnya," kata Iwan kepada TribunSolo.com, pada Senin (16/11/2020).
Baca juga: Direktur RSUD Soeratno Gemolong Positif Covid-19, Plt Bupati Sragen : Potensi Kena di RS Lebih Besar
Baca juga: RSUD Karanganyar Evaluasi Covid-19 : Ada Tujuh Kendala dalam Proses Penanganan Corona Selama Ini
Selain karena bisa lebih cepat, harga penggunaan swab antigen lebih ekonomis dari swab PCR.
"Setiap mengambil spesimen sampel, hanya membutuhkan 300 ribu," kata Iwan.
Saat ini harga swab PCR mencapai 900 ribu dan rapid antibodi sebesar 95 ribu sesuai dengan batas maksimal harga yang ditetapkan oleh pemerintah.
Namun Iwan berani menjamin bahwa swab antigen yang instansinya gunakan memiliki tingkat akurasi cukup tinggi.
"Apabila dibandingkan rapid hanya 30 persen, sedangkan ini bisa mencapai 80 persen hasilnya.
Iwan juga menambahkan pasien tidak perlu membayar dalam proses swab test antigen.
Hanya kategori tertentu serta membutuhkan penanganan cepat saja yang bisa mendapat pelayanan.
"Hanya orang yang beresiko tinggi yang kami berikan, seperti ibu hamil yang mau melahirkan atau pasien kritis saja," kata Iwan.
Evaluasi RSUD Karanganyar
Penyakit bernama Covid-19 menjadi suatu hal baru dalam kesehatan saat ini.