Berita Solo Terbaru
Malam Ini, 4 Karya Maestro Tari Wahyu Santosa Prabowo Dipentaskan di Teater Besar ISI Solo
Sebanyak 4 karya tari maestro Wahyu Santosa Prabowo bakal dipentaskan di Teater Besar ISI Solo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Minggu (29/11/2020) pukul
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sebanyak 4 karya tari maestro Wahyu Santosa Prabowo bakal dipentaskan di Teater Besar ISI Solo, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Minggu (29/11/2020) pukul 19.00 WIB.
Keempat tari yang dipentaskan yakni tari Kalijaga, Driasmara, Bromastra, dan Rudrah.
Kesemuanya itu dipentaskan dalam acara 'Seminar Hasil Pencatatan Karya Maestro Tari Wahyu Santosa Prabowo : 'Mengolah Tubuh dalam Harmoni Beksa'.
Konseptor Acara, Kawuryansih Widowati mangatakan alasan dirinya memilih Wahyu lantaran kemampuan sang maestro yang serba bisa.
"Tidak tari tapi juga seni karawitan dan pedalangan, beliau menguasai semua. Saya benar-benar melihat sendiri beliau menyusun gending di setiap jenis tari ciptaannya," kata Kawuryansih.
Baca juga: Tak Kuat Nanjak, Bus Pengangkut Rombongan Pengantin Terperosok di Sragen, Hari Ini Bus Dievakuasi
Baca juga: 2 Pedagang Pasar Gede Solo Positif Covid-19: Pasar Tetap Buka, Langsung Disemprot Disinfektan
Baca juga: Kisah Sruti Respati saat Terima Penghargaan AMI Award 2020, Bolak Balik Solo-Jakarta dalam Semalam
Baca juga: Debat Publik Pilkada Solo 2020 Putaran kedua Disiaran TV Lokal, KPU Bayar Hak Siar Senilai Rp20 Juta
Empat karya maestro akan dibedah satu per satu dalam seminar pencatatan karya tersebut sebelum dipentaskan.
Wahyu tidak bisa menyembunyikan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan untuk kembali menampilkan sejumlah karya tarinya.
"Ini tidak terbatas pada pencatatan tari yang pernah saya ciptakan tetapi pengalaman-pengalaman saya dalam menggeluti seni tari jawa dari masa ke masa," ucap Wahyu.
Pengalaman dan proses cipta karya tari Wahyu tertuang dalam buku yang dituliskan Kawuryansih setebal 350 halaman.
Buku tersebut diselesaikannya hanya dalam 2 bulan terhitung mulai awal Oktober 2020 hingga akhir November 2020.
Wahyu berharap buku dan pementasan karya tarinya bisa menggugah generasi muda untuk semakin menyelami seni tari Jawa.
"Mendorong mereka untuk terus berproses secara benar-benar menyelami kesenian Jawa dengan sungguh-sungguh," ujar dia.
"Tidak hanya tarian dan gending, tapi juga makna-makna dalam seni Jawa secara keseluruhan," tandasnya.
Maestro Keroncong Solo Raih Penghargaan
Kota Solo kembali dibuat bangga, setelah salah seorang warganya mendapat penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) Award 2020 dalam kategori Artis Solo Pria/Wanita/Grup/Kolaborasi Keroncong/Stambul/Langgam/Ekstra/Kontemporer Terbaik.
Dia adalah Sruti Respati, yang memenangkan penghargaan berkat lagunya 'Hujan Pagi'.
Sruti menuturkan, dirinya tak menyangka bisa memenangkan penghargaan yang menghantarkannya hingga hingga ke Jakarta.
"Dalam berkarya, saya tidak ada niatan untuk meraih penghargaan, hanya memaksimalkan penampilan terbaik saja," kata Sruti kepada TribunSolo.com pada Sabtu (28/11/2020).
Proses masuk nominasi AMI juga terbilang unik, karena Sruti baru mendaftarkan karyanya pada saat menjelang masa pendaftaran ditutup.
"Saya itu awalnya tidak tahu ada penghargaan musik semacam itu, baru kemudian dikirim link pendaftaran dari seorang kawan karena dia menganggap karyanya layak masuk nominasi," ujarnya.
Baca juga: Wakil Bupati Karanganyar Nikahi Dokter Puskesmas, Akad Pernikahan Digelar di Masa Pandemi Covid-19
Baca juga: Kisah Wakil Bupati Karanganyar Nikahi Dokter Puskesmas, Dicomblangkan oleh Saudara Lalu Taaruf
Baca juga: Mengerikan : Potret Motor Ibu Muda Tertabrak Kereta di Kebakkramat, Patah Jadi Dua & Tak Berbentuk
Baca juga: Diduga Gara-gara Rebutan Pemandu Karaoke, Pemuda di Pagaralam Ditusuk Pemuda Lahat hingga Tewas
Meski sudah mendapat anugerah dalam blantika musik tanah air, tidak membuat Sruti menjadi tinggi hati.
Dirinya mempersembahkan anugerah karya tersebut kepada Kota Solo dan anak - anak muda yang masih mau ikut berkiprah pada dunia musik keroncong.
"Hadiah ini saya persembahkan untuk kota kelahiran saya dan untuk anak muda yang masih mau belajar seni keroncong walaupun sering disebut sebagai musik orang tua," terangnya.
Saat ini selain menjadi penyanyi Sruti juga menjadi PNS di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Daftar Penerima Penghargaan AMI Award 2020
Ajang penghargaan bagi insan musik Tanah Air Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2020 telah diumumkan, Kamis (26/11/2020).
Mengusung tema "Musik Menyatukan Kita", berikut daftar lengkap pemenang AMI Awards 2020:
Bidang Pop
Artis solo wanita pop terbaik: Raisa – Teristimewa
Artis solo pria pop terbaik: Andmesh – Nyaman
Duo/ grup pop terbaik: Noah – Kala Cinta Menggoda
Pencipta lagu pop terbaik: Yovie Widianto – Maafkan Aku #terlanjurmencinta
Penata musik pop terbaik: Andi Rianto – Selesai
Album pop terbaik: Cinta Luar Biasa – Andmesh (Hits Records)
Bidang Rock
Artis solo pria/wanita rock/instrumentalia rock terbaik: Once Mekel – Musisi
Duo/grup/kolaborasi rock terbaik: Kotak – Hoax
Album rock terbaik: Air – Endank Soekamti
Bidang Jazz
Artis jazz instrumentalia terbaik: Barry Likumahuwa – Trust and Faith
Artis jazz kontemporer terbaik: Ardhito Pramono – Fine Today (OST. Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini)
Album jazz terbaik: Janapati – Dewa Budjana, Tohpati (POS Records)
Bidang Soul/ R&B
Artis solo pria/wanita soul/R&B terbaik: Rinni Wulandari – Born Ready
Duo/ group/ kolaborasi soul/R&B terbaik: Marion Jola, Tuan Tigabelas – Favorite Sin
Bidang dangdut
Artis solo pria/wanita dangdut terbaik: Lesti – Tirani
Artis solo pria/wanita dangdut kontemporer terbaik: Nella Kharisma – Ada Gajah Dibalik Batu (New Original)
Duo/group/kolaborasi dangdut terbaik: Rhoma Irama, Anisa Rahman – Rabbanaa
Artis solo pria/wanita/group/kolaborasi dangdut elektro terbaik: Siti Badriah – Pipi Mimi
Artis solo pria/wanita/grup/kolaborasi dangdut berbahasa daerah terbaik: Didi Kempot – Tulung
Pencipta lagu dangdut terbaik: Hendro Saky – Tirani
Penata musik dangdut terbaik: Rhoma Irama – Virus Corona
Bidang lagu anak-anak
Artis solo lelaki/perempuan anak-anak terbaik: Neona – Kepompong
Duo/grup/kolaborasi anak-anak terbaik: Kotak, Nussa – Bundaku
Pencipta lagu anak-anak terbaik: Baim, Artika Sari Devi – Adikku Tersayang
Penata musik lagu anak-anak terbaik: Ava Victoria – Namaku Dru
Bidang urban
Artis solo pria/wanita pria/urban terbaik: Gamaliel – /forever more/
Duo/grup/kolaborasi urban terbaik: Andien, Dekat – Somewhere in Tajikistan
Bidang Alternatif
Artis solo pria/wanita alternatif terbaik: Hindia – Rumah ke Rumah
Duo/grup/kolaborasi alternatif terbaik: Efek Rumah Kaca – Tiba Tiba Batu
Bidang keroncong
Artis solo pria/wanita/grup/kolaborasi keroncong/ stambul/langgam/asli terbaik: Irene Mus Mulyadi, Mus Mulyadi – Dinda Bestari
Artis solo pria/wanita/grup/kolaborasi keroncong/ stambul/langgam/ ekstra/ kontemporer terbaik: Sruti Respati – Hujan Pagi
Bidang dance &elektronika
Artis solo pria/wanita/grup/kolaborasi dance terbaik: Weird Genius, Sara Fajira – Lathi
Artis solo pria/wanita/grup/kolaborasi elektronika terbaik: Sri Hanuraga Trio, Dira Sugandi – Rangkaian Melati
Bidang karya produksi
Karya produksi metal terbaik: Revenge The Fate – Katarsis
Karya produksi progressive terbaik: Isyana Sarasvati – Sikap Duniawi
Karya produksi rap/hiphop terbaik: Tuan Tigabelas – Move
Karya produksi reggae/ska/rocksteady terbaik: Steven & Coconuttreez – Fallin
Karya produksi kolaborasi terbaik: Marion Jola, Laleilmanino – Rayu
Karya produksi original soundtrack terbaik: Iwa K, Sheryl Sheinafia, Maizura, Agatha Pricilla & Cast – Bebas (OST. Bebas)
Karya produksi grup vokal terbaik: Trisouls – Cinta Keadaan
Karya produksi lagu berbahasa daerah terbaik: Ivan Nestorman – Mata Leso Ge
Karya produksi instrumentalia terbaik: Erwin Gutawa – Kala Sang Surya Tenggelam
Karya produksi world music terbaik: Keubitbit – Saban Sabee
Karya produksi re-aransemen terbaik: Noah – Nazril Irham, Loekman Hakim, David Kurnia Albert (Kala Cinta Menggoda)
Karya produksi folk/country/balada terbaik: Nadin Amizah – Bertaut
Karya produksi lagu berlirik spiritual Islami terbaik: Ungu – Jalan Panjangku
Karya produksi lagu berlirik spiritual nasrani terbaik: Citra Scholastika – SertaMu
Bidang penunjang produksi
Produser rekaman terbaik: Laleilmanino – Rayu (Marion Jola, Laleilmanino)
Grafis desain album terbaik: Rachel Ajeng – Dari Balik Jendela (Monita Tahalea)
Tim produksi suara terbaik: Eka Gustiwana Putra, Gerald Prayogo Pangestu Wibowo, Reza Oktovian, Dhandy Annora – Lathi (Weird Genius, Sara Fajira)
Bidang umum
Pendatang baru terbaik: Tiara Andini – Gemintang Hatiku
Album terbaik terbaik: Keterkaitan Keterikatan – Noah (Musica Studios)
Karya produksi terbaik terbaik: Lathi – Weird Genius, Sara Fajira (Weird Genius, Astralwerks)
Penghargaan khusus
Lifetime achievment award:
Rhoma Irama
Melly Goeslaw
Legend award:
Nasution Bersaudara
Didi Kempot
Nike Ardilla
(*)