Pilkada Solo 2020
Relawan Gibran Genjot Sosialisasi Jelang Coblosan, Minta Pemilih Datang ke TPS dan Jaga Kondusifitas
Relawan Gibran dan Pendiri Diwa Center, Diah Warih Anjari mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus turun ke lapangan i
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Relawan Gibran Rakabuming Raka terus bergerak mensosialisasikan agar masyarakat mencoblos ke TPS pada 9 Desember 2020 nanti.
Relawan Gibran dan Pendiri Diwa Center, Diah Warih Anjari mengatakan, sampai saat ini pihaknya terus turun ke lapangan ikut membantu sosialisasi mendukung Gibran.
"Tinggal menghitung hari jelang pencoblosan," terang Diah Warih, Selasa (1/12/2020).
"Kami ini organisasi sosial kemasyarakatan yang ada di Kota Solo ikut bergerak," papar dia.
Baca juga: Pilkada 9 Desember Jadi Libur Nasional, Bupati Juliyatmono : Ini Bonus, Tapi Tetap di Rumah Saja
Baca juga: APBD Solo 2021 Susut Rp 72 Miliar Jadi Rp 1,9 Triliun : Fokus Untuk Pemulihan Ekonomi Dampak Pandemi
Dia mengatakan, ikut mensosialisasikan agar masyarakat datang ke TPS ikut coblosan pada 9 Desember 2020.
Kepada anggotanya, dia juga meminta pada relawan menciptakan Pilkada Solo yang damai dan kondusif.
"Saya minta menyampaikan dan mengajak keluarga dan saudara," jelas dia.
"Mereka yang mempunyai hak suara untuk datang ke tps dan memberikan hak suaranya," papar dia.
Menurut dia, menyumbangkan suara ke TPS nanti akan menentukan masa depan.
Surat Suara
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo temukan sebanyak 8.237 dari 429.321 lembar surat suara Pilkada 2020 rusak.
Kerusakan tersebut diketahui setelah melalui proses penyortiran surat suara oleh para petugas.
Ketua KPU Kota Solo, Nurul Sutarti mengatakan jenis kerusakan surat suara yang ditemukan beragam.
Diantaranya, gambar berbayang, cetakan warna yang tidak merata, ada bercak dalam foto pasangan calon, serta ada surat suara yang sudah terlipat.
Baca juga: Nekat Mudik Akhir Tahun ke Solo? Tak Bisa Pulang ke Rumah, Bakal Dikarantina di Benteng Vastenburg
Baca juga: Peneliti Ungkap Ternyata Batuk Kering Bukan Gejala Paling Umum Covid-19, Simak Penjelasannya
Atas temuan tersebut, KPU Kota Solo langsung melaporkan kepada pihak percetakan.
”Kami sudah minta penggantian. Katanya seminggu lagi akan diganti,” ucapnya, Senin (30/11/2020).
Nurul mengungkapkan sebanyak 25 petugas ekternal dan 10 petugas internal KPU Solo dilibatkan dalam proses penyortiran dan pelipatan surat suara.
Sebelum bertugas, mereka harus melalui pengecekan suhu, mencuci tangan dengan sabun, serta rutin menggunakan handsanitizer.
Mereka juga diwajibkan memakai masker, pelindung wajah, dan sarung tangan menjadi diantaranya.
”Kami minta mereka disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Semua protokol kesehatan untuk Covid-19 kami terapkan secara disiplin,” ucap Nurul.
DPT Pilkada Solo
Sebelumnya, empat ratusan ribu surat suara Pilkada Serentak 2020 telah disalurkan ke Kantor KPU Kota Solo, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Sabtu (21/11/2020).
Nurul mengatakan pihaknya telah menerima sebanyak 215 boks atau 429.231 surat suara.
418.283 surat diantaranya sesuai dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Solo 2020.
"Jumlah sejumlah DPT ditambah 2,5 persen per TPS," kata Nurul.
Nurul menuturkan pengiriman surat suara dikawal ketat komisioner KPU dari lokasi percetakan, PT Pura Barutama, Kudus, Jawa Tengah.
Baca juga: Nasib Ratusan Anggota KPPS yang Dinyatakan Reaktif, KPU Sragen : Belum Ada Update Hasil Swab
Baca juga: BREAKING NEWS : Pasar Gede Solo Ditutup karena Kasus Corona, Dawet Langganan Jokowi Pun Ikut Tutup
Pengawalan itu dilakukan untuk memastikan surat suara dalam kondisi baik dan tiba di KPU dalam tepat waktu.
"Pelipatan rencananya akan kami lakukan 25 November 2020," tuturnya.
Proses pelipatan akan dilakukan beberapa orang, namun KPU Kota Solo belum bisa memastikan jumlah tenaganya.
"Nanti kita pilih yang akan dilibatkan," ucap Nurul.
Protokol kesehatan Covid-19 tetap diberlakukan selama proses pelipatan surat suara Pilkada Solo 2020.
Pengecekan suhu sebelum tenaga pelipatan bertugas tetap dijalankan.
"Protokol kesehatan tetap dijalankan seperti saat proses perakitan kotak suara. Semua tenaga harus jaga jarak," tandasnya. (*)