Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Sebelum Nekat Terjun ke Sungai dari Jembatan Sapen, Mardiyanto Pernah Mengeluh Soal Sawahnya

Sebelum nekat mengakhiri hidupnya dengan menceburkan diri ke sungai Bengawan Solo, Mardiyanto sempat mengeluh.

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Agil Trisetiawan
TribunSolo.com / Rahmat Jiwandono
Perahu karet yang digunakan untuk mencari korban di aliran sungai dekat Jembatan Sapen, Sragen, Jumat (4/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Rahmat Jiwandono

TRIBUBSOLO.COM, SRAGEN - Sebelum nekat mengakhiri hidupnya dengan menceburkan diri ke sungai Bengawan Solo, Mardiyanto sempat mengeluh.

Mardiyanto nekat mengakhiri hidupnya dengan terjun ke Sungai Bengawan Solo dari Jembatan Sapen Sragen pada Jumat (4/11/2020).

Menurut saudara sepupunya, Sumarsono, Mardiyanto pernah mengeluh soal tanaman padinya yang dimakan tikus.

"Padinya pada dimakan tikus, jadi takut kalau gagal panen," katanya.

"Karena sehari-harinya dia bekerja di sawah," imbuhnya

Baca juga: Satu Hari Pencarian, Jasad Pria yang Lompat dari Jembatan Sapen Sragen Ditemukan Penambang Pasir

Baca juga: Hanya Ada Calon Tunggal, Pilkada Sragen 2020 Diklaim Kondusif, Tak Ada Potensi Kerusuhan

Baca juga: Kesaksian Adik Pria yang Lompat ke Bengawan Solo, Polisi Sragen : Tidak Punya Masalah Keluarga

Baca juga: Awas, 3 Merk Oli Motor ini Dipalsu di Sragen, Terbongkar Setelah Polisi Gerebek Pabriknya

Menurutnya, sosok Mardiyanto adalah sosok orang yang pendiam dan tidak banyak bicara.

"Karakternya memang pendiam," katanya.

Seperti diketahui, Mardiyanto mengakhiri hidupnya dengan cara terjun ke sungai Bengawan Solo.

Tak Ada Masalah Keluarga

Pria bernama Mardiyanto asal Dukuh Gabus Wetan, Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal diduga lompat ke sungai Bengawan Solo disebut tak punya masalah.

Kapolsek Gesi Iptu Teguh Purwoko menyebut, beradasarkan hasil penyelidikan, Mardiyanto tidak punya masalah keluarga. 

"Informasi yang kami peroleh dari pihak keluarganya dia enggak punya masalah keluarga," kata dia kepada TribunSolo.com, Jumat (4/12/2020).

Baca juga: Bacakan Sikap, Forum Putra-putri Purnawirawan TNI & Polri Imbau Tak Golput di Pilkada Solo 2020

Baca juga: Awas, 3 Merk Oli Motor ini Dipalsu di Sragen, Terbongkar Setelah Polisi Gerebek Pabriknya

Lebih lanjut dia menerangkan, keterangan tersebut didapat usai salah satu anggota keluarganya datang ke Polsek Gesi. 

"Adiknya tadi datang ke sini untuk mengambil sepeda motor yang ditinggal di pinggir jalan," katanya. 

Berdasarkan pengakuan sang adik, Mardiyanto memang pergi dari rumahnya pada pagi buta. 

"Wong keluarganya tahu kok kalau dia pergi pagi-pagi," jelasnya. 

Hilang Misterius

Sebelumnya, seorang pria diduga melompat dari Jembatan Sapen yang terletak di Jalan Raya Gesi - Sragen, Dusun Kabayanan, Kecamatan Kedungupit, Kabupaten Sragen

Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, kejadian bermula ketika warga sekitar menemukan sepeda motor Honda Supra X 125 bernomor polisi AD-3145-ARE yang terparkir di pinggir jembatan sekira pukul 05.45 WIB.

Karena kunci motor masih terpasang di sepeda motor, warga berinisiatif untuk membuka jok motornya. 

Di dalam jok motor ditemukan dompet milik pengendara motor yaitu Mardiyanto (47) asal Dukuh Gabus Wetan, Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal. 

Baca juga: Perempuan 32 Tahun Asal Sragen Lompat dari Jembatan, Diduga Seusai Bertengkar dengan Ibunya

Baca juga: Kisah Kuli Bangunan Lolos dari Maut, Refleks Lompat dari Motor saat Laka Karambol di Exit Tol Ngasem

Menurut penuturan warga sekitar, Warji mengatakan, warga sempat berusaha mencari tahu ke mana Mardiyanto pergi. 

"Diduga korban melompat dari atas jembatan," kata dia kepada Tribunsolo.com, Jumat ( 4/12/2020). 

Mengetahui ada kejadian tersebut, ada warga yang segera melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) guna melakukan pencarian di sekitar sungai Bengawan Solo. (*)

Pencarian Belum Buahkan Hasil

Proses pencarian orang yang melompat di Jembatan Sapen, Sragen pada, JUmat (4/12/2020) belum membuahkan hasil. 

Dari pantauan Tribunsolo.com di lokasi kejadian, proses evakuasi yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen dimulai sekira pukul 09.30 WIB. 

Selama kurang lebih 1,5 jam proses pencarian berjalan, belum ada tanda-tanda jasad korban naik ke permukaan. 

Tim BPBD telah menerjunkan dua buah perahu karet untuk melakukan pencarian.

Baca juga: Breaking News : Seorang Pria Diduga Lompat dari Jembatan Sapen Sragen, Motor Ditinggal di Tepi Jalan

Baca juga: Perempuan 32 Tahun Asal Sragen Lompat dari Jembatan, Diduga Seusai Bertengkar dengan Ibunya

Ada 12 orang yang melakukan pencarian. 

Satu perahu karet ditumpangi delapan orang. 

Sementara perahu karet lainnya dinaiki empat orang. 

Kedua perahu karet tersebut bergerak ke arah utara dan selatan menyusuri sungai Bengawan Solo(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved