Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pilkada Sragen 2020

Dulu Klaim Menang 80,2 Persen, Kini Hasil Pleno KPU Sragen Tetapkan Yuni Unggul dari Kotak Kosong

Ketua KPU Sragen, Minarso menuturkan, Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto memperoleh sebanyak 432.307 suara atau 80,2 persen. 

Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Susana pleno rekapitulasi suara Pilkada Sragen 2020 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (16/12/2020). 

Menurut penghitungan langsung (real count) di laman pilkada2020.kpu.go.id, pasangan calon (Paslon) Yuni-Suroto memperoleh suara 405.534 atau 80,4 persen.

Sedangkan kotak kosong mendapat 98.715 suara atau setara 19,6 persen.

Baca juga: Rohimah Alli Menyerah, Kini Gugat Cerai Kiwil Usai Dipoligami: Alasannya Biar Saya Saja yang Tahu

Baca juga: Ramalan Zodiak Rabu, 16 Desember 2020: Waktu yang Tepat Bagi Aquarius Beli Rumah

Dari 2.271 yang ada di Sragen, sebanyak  2.130 TPS sudah menyelesaikan penghitungan suara.

Masih ada 141 TPS yang belum merampungkan penghitungan suara.

Data tersebut per 15 Desember 2020 pukul 20.13 WIB.

Pilkada Sragen, Kotak Kosong Dapat 20 Persen, Yuni : Mungkin Ada yang Tidak Suka Saya

Calon bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati angkat bicara terkait perolehan kotak kosong di Pilkada 2020 yang mencapai sekitar 20 persen.

Perolehan itu menurut hitung cepat yang dilakukan tim pilkada pemerintah kabupaten Sragen.

Yuni mengatakan, ada lebih dari 100 ribu warga Sragen yang memilih kotak kosong.

Baca juga: Hasil Hitung Cepat Pilkada Sragen 2020 : Raup Suara 80,2 Persen, Yuni - Suroto Kalahkan Kotak Kosong

Baca juga: Yuni - Suroto vs Kotak Kosong di Pilkada Sragen 2020, Pengamat UNS : Mustahil Menang 100 Persen

Namun demikian, dia tidak mempersoalkan hal tersebut.

Menurutnya, warga yang memilih kotak kosong merupakan hal yang wajar.

"Memilih kotak kosong kan sah juga," tuturnya, Kamis (10/12/2020).

Yuni menyebut, warga yang tidak memilihnya dalam Pilkada ini karena mungkin belum bisa memenuhi ekspektasi mereka.

"Barang kali program saya selama jadi bupati belum memenuhi harapan mereka," ujarnya.

Selain itu, kata dia, mungkin ada warga Sragen yang tidak suka punya seorang bupati perempuan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved