Berita Sragen Terbaru
Jumlah Kereta yang Melewati Sragen Lebih Banyak saat Malam Hari, Masih Ada Perlintasan Tanpa Penjaga
Sedikitnya ada tujuh perlintasan kereta api (KA) tanpa palang di sepanjang Gemolong-Kalijambe, Kabupaten Sragen.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Yuni mengaku mendapat surat dari pemerintah desa (pemdes) Kalimacan ihwal masyarakat yang terdampak dengan penutupan tersebut.
"Warga yang mau masuk ke Dukuh Siboto terpaksa memutar sejauh tiga kilometer setelah jalan itu ditutup," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (16/12/2020).
Baca juga: Panduan Pemudik di Exit Tol Solo-Ngawi via Kebakkramat Sragen, saat Libur Natal & Tahun Baru 2021
Baca juga: Puluhan Perlintasan Kereta di Sragen Belum Dipasang Palang, Ini Langkah PT KAI Daop VI Yogyakarta
Untuk itu, Yuni akan segera mengirim surat resmi ke Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian.
"Kami akan mengirim surat atas nama pemerintah daerah agar perlintasan itu dibuka kembali," tuturnya.
Meski demikian, untuk membukanya, pihak pemdes sanggup untuk menjaga perlintasan selama 24 jam.
"Harus ada lampiran kesanggupan hitam di atas putih ada orang yang berjaga," katanya.
Ia menyebut, orang yang menjaga perlintasan bisa dari sukarelawan ataupun staf pemdes.
Seperti diketahui, perlintasan sebidang tanpa palang di atas ditutup karena menewaskan dua anggota polisi Polsek Kalijambe serta satu TNI AD Koramil Kalijambe.
Saat itu Minggu (13/12/2020) malam, mobil patroli yang mereka tumpangi tersambar kereta api Brantas jurusan Pasar Senen-Blitar.
Momen Terkhir Sebelum Patroli
Keluarga kehilangan sosok prajurit TNI Pelda Eka Budi Mulyana yang meninggal saat bertugas patroli di wilayahnya Kecamatan Kalijambe, Kecamatan Sragen.
Sebelum tragedi nahas yang juga menewaskan dua anggota polisi karena tertabrak kereta api, keluarga memiliki kisah lain soal Pelda Eka Budi Mulyana.
Ya sebelum pergi berangkat piket pada Minggu (13/12/2020) malam, sempat berfoto bersama istri dan anaknya.
Baca juga: Update Real Count Pilkada Solo 2020 : Etik-Agus Masih Perkasa 52,9 Persen, Paloma-Wiwaha 47,1 Persen
Baca juga: BREAKING NEWS : Jasad Pelda Eka Budi Ditemukan di Kampung Cengklik Sragen
"Ternyata itu adalah foto terakhir bareng keluarga sebelum terjadi kecelakaan maut," papar adik ipar korban, Heru Wijayanto ketika ditemui usai pemakaman di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Selasa (15/12/2020).
Heru mengatakan, hal seperti itu tidak biasanya dilakukan kakak iparnya.