Berita Sukoharjo Terbaru
Gaet Tamu Jelang Libur Nataru, Hotel di Sukoharjo Ini Pilih Beri Potongan Tarif : Tidak Ada Event
Suasana perayan natal dan tahun baru sejumlah hotel di Kabupaten Sukoharjo berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Adi Surya Samodra
Bahkan, sejumlah tamu di Hotel Best Western Solo Baru banyak yang melakukan pembatalan pesanan.
"Kalau dipresentase, yang cancel booking-an sampai 50 persen," kata Denis, Jumat (18/12/2020).
Baca juga: Respon Perhimpunan Hotel dan Restoran Solo Tanggapi Kebijakan Baru Pemudik : Semoga Tidak Terlambat
Baca juga: Libur Natal & Tahun Baru di Solo, Pemudik Wajib Karantina Mandiri, Wisatawan Boleh Tidur di Hotel
Denis menjelaskan, tamu yang melakukan pembataan pemesanan saat libur Nataru tidak hanya tamu yang mau menginap saja.
Tapi ada tamu VIP, yang melakukan pertemuan bisnis di Hotel Best Western Solo Baru.
"Kalau dihitung kerugian, kita rugi sekitar Rp 1 miliyar," jelasnya.
"Soalnya meeting kita juga banyak, tamu kita yang VIP aja sampai sekitar Rp400 juta yang lose, itu belum yang meeting," terangnya.
Denis menjelaskan, meski Pemkot Solo telah menarik lagi kebijakannya soal karantina pemudik, namun hal itu tidak mengembalikan pelanggan mereka yang telah membatalkan pemesanan.
Sebab, sejumlah pelanggan sudah mengalihkan pesanan mereka ke kota lain.
"Meski kebaikan itu sudah ditarik lagi, mereka sudah mengalihkan ke kota lain seperti Jogja. Jadi tidak mengembalikan customer kami," tandasnya.
Sulit Kembalikan Kepercayaan
Sementara itu, dampak isu karantina pemudik tidak hanya dirasakan para pelaku industri perhotelan di Kota Solo.
Mereka yang berada di kabupaten sekitar Kota Solo juga merasakannya, tak terkecuali Lorin Solo Hotel, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.
Public Relations Manager Lorin Solo Hotel, Dhani Wulandari mengungkapkan ratusan kamar terpaksa dibatalkan para pelanggannya pasca isu tersebut mencuat.
Mereka yang membatalkan pesanannya berasal dari korporasi, free individual traveller, online travel agent, dan komunitas.
Baca juga: Isu Lockdown di Solo Bikin Hotel Menjerit, Tiap Hari Ada Pembatalan Tamu, PHRI: Kita Sedih
Baca juga: Wisatawan Nginap di Hotel Solo Perlu Bawa Surat Hasil Rapid Test? Pemkot : Serahkan ke Pengelola
Kebanyakan dari mereka berasal dari Jakarta dengan rerata lama menginap yakni satu hari satu malam.