Berita Sragen Terbaru
Perlintasan Kereta Tanpa Palang di Sragen Kembali Memakan Korban, Seorang Pengendara Motor Tewas
Perlintasan kereta api (KA) tanpa palang kembali memakan korban di Kabupaten Sragen.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Perlintasan kereta api (KA) tanpa palang kembali memakan korban di Kabupaten Sragen.
Kali ini seorang pengendara motor tewas tersambar KA Pertamina di Dukuh Kaponan RT 03, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen sekitar pukul 08.07 WIB pada hari ini.
Baca juga: Tewaskan 3 Orang, Perlintasan Kereta Kalijambe yang Ditutup Diprotes Warga, Bupati Sragen Surati KAI
Baca juga: Awas, Langgar Palang Pintu Pelintasan Kereta Api saat Sudah Ditutup, Bakal Kena Denda Rp 750 Ribu
Informasi yang dihimpun, sepeda motor Supra X AD-4583-FN yang dikendarai Sasmo Dikroma (70) warga Dukuh Purwosari RT 7/ RW 2, Desa Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, Sragen, sedang menyeberang dari selatan ke utara.
"Namun sesampainya korban di tengah perlintasan ada KA Pertamina CC 2017805 yang melintas dan menabrak korban hingga korban meninggal dunia," papar Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi melalui Kapolsek Sidoharjo, AKP Agung Ari Purnomo, Jumat (18/12/2020).
Kemudian korban dibawa ke RSUD Sragen untuk dilakukan autopsi.
Menurutnya, korban setiap harinya menyebrangi jalur perlintasan tersebut.
"Dia selalu lewat sana karena membeli ampas tahu untuk pakan sapi miliknya," ungkapnya.
Adapun Indentitas masinis dan asisten masinis KA Pertamina CC 2017805 yakni Sefi Widayat dan Raga Cendana.
Mobil Patroli Tertabrak Kereta Api di Sragen, Pesan WA Terakhir Korban Pamit Mau Patroli
Diberitakan sebelumnya, Sebuah kecelakaan maut antara kereta api dan mobil polisi terjadi di Sragen, Jawa Tengah.
Kejadian ini melibatkan mobil Polsek Kalijambe yang berisi dua anggota polisi dan satu tentara tersambar kereta api pada Minggu (13/12/2020) tepatnya pukul 22.45 WIB.
Baca juga: Tips Melewati Perlintasan Rel Kereta Api Agar Terhindar dari Kecelakaan, Jangan Panik saat Melintas
Peristiwa tersebut terjadi di Dukuh Siboto, Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Sragen.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, mobil patroli itu tersambar kereta api (KA) Brantas jurusan Pasarsenen-Blitar.
Dalam kejadian ini 2 polisi meninggal dunia, sedangkan satu tentara masih dalam proses pencarian.
Untuk lebih lengkapnya berikut TribunSolo rangkum 5 faktanya.
1. Korban lewati perlintasan kereta saat sedang melakukan patroli.
Kendaraan merek Mitsubishi Strada saat itu sedang berpatroli dan melintas di perlintasan sebidang tanpa palang.
"Perlintasan itu berada di JPL 159 yang tidak ada palangnya," ungkap Humas DAOP VI Yogyakarta, Supriyanto kepada Tribunsolo.com, Senin (14/12/2020).
Supriyanto menjelaskan, diduga pengemudi mobil tidak tahu jika ada KA yang melintas.
"Sehingga kecelakaan tidak terhindarkan," paparnya.
Benturan keras antara mobil dan KA membuat mobil itu ringsek tidak berbentuk.
2. Identitas korban.
Identitas tiga orang penumpang yang dalam tragedi tabrakan maut KA Brantas di Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah, adalah berikut :
- Pelda Eka Budi (50) anggota TNI, warga Dukuh/Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe. (masih dalam pencarian)
- Aipda Samsul Hadi (57), anggota Polsek Kalijambe, asal Kecamatan Gemolong.
- Bripka Slamet Mulyono (45), pekerjaan Polisi, asal Kota Solo.
Baca juga: Keluarga Polisi yang Tewas Tertabrak Kereta Api di Sragen Histeris, Anak Teriak : Bapak, Bapak
3. Kronologi menurut saksi dekat lokasi kejadian.
Seorang saksi mata, Joko Cahyono menuturkan, sekira pukul 22.45 WIB ia mendengar suara benturan yang keras sekitar pukul 22.45 WIB.
"Saya langsung keluar rumah setelah mendengar suara itu," katanya saat ditemui Tribunsolo.com, Senin (14/12/2020).
Rumah Joko yang tidak jauh dari jembatan yang mana mobil terseret kurang lebih 100 meter dari lokasi kejadian.
"Pas saya lihat posisi dua orang polisi duduk di depan dan posisinya terjepit," jelasnya.
Ia menyebut, posisi mobil patroli terjepit di bagian gerbong nomor dua dari belakang.
"Jadi posisinya lokomotif, gerbong, gerbong, lalu mobil polisi yang terjepit," paparnya.
Dia hanya melihat ada dua orang dalam mobil tersebut.
"Untuk anggota TNI sudah tidak ada di dalam mobil pas saya cek," katanya.
4. Pesan WA Terakhir Bripka Slamet Mulyono Sebelum Tewas Dihantam Kereta
Bripka Slamet Mulyono sempat berkomunikasi dengan rekannya melalui aplikasi perpesanan WhatsApp (WA) sebelum ajal menjemput.
Almarhum merupakan satu di antara tiga korban kecelakaan antara kereta api dan mobil Polsek Kalijambe di Dukuh Siboto, Desa Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.
Adik korban, Abdul mengatakan almarhum sempat berkirim pesan melalui aplikasi perpesanan Whatsapp (WA) sebelum bertugas patroli.
"Almarhum masih WA-nan. Masih kontak komunikasi," kata Abdul kepada TribunSolo.com, Senin (14/12/2020).
"Jadi tidak menyangka dengan terjadinya kecelakaan musibah ini. Jadi harus ikhlas," tambahnya.
Rekan yang tinggal di Asrama Beskalan, Kelurahan Timuran, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo menjadi satu yang dihubungi almarhum.
Almarhum sempat mengabarkan dirinya hendak bertugas patroli kepada rekannya tersebut.
"Bilangnya, 'nanti aku arep patroli', kepada rekannya itu," tutur Abdul.
Rekan almarhum tersebut kemudian dibuat terkejut dengan kabar duka meninggalnya almarhum.
Kabar itu diterimanya sekira pukul 23.00 WIB.
"Rekannya belum berani menyampaikan ke keluarga kalau belum pasti korbannya siapa," ucap Abdul.
"Baru pukul 00.00 lebih rekannya baru hubungi saya. Terus langsung saya sampaikan ke keluarga," tambahnya.
Baca juga: Identitas 2 Polisi yang Tewas Tersambar Kereta Api di Sragen, Jenazah Anggota TNI Masih Dicari
5. Aipda Samsul Hadi Dikenal Aktif Mengisi di Pengajian
Personel Polsek Kalijambe Aipda Samsul Hadi (57) salah satu korban kecelakaan kereta api dikenal sebagai sosok yang punya hobi mengaji.
"Dia orangnya suka ngaji di pengajian-pengajian. Terutama saat sholat jumat dan bulan puasa," kata Kapolsek Plupuh, AKP Marsidi yang hadir di pemakaman pada Senin (14/12/2020).
AKP Marsidi sudah mengenalnya selama 10 tahun.
Selain aktif di pengajian, menurutnya, Aipda Samsul Hadi berkepribadian ramah, sabar, disiplin dan tidak pernah mengeluh.
"Dulu saya pernah bekerja dengan dia, orangnya enggak pernah mengeluh saat dinas," tuturnya.
Aipda Samsul Hadi di Polsek Kalijambe menjabat sebagai Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (KSPK).
(*)