Berita Sragen terbaru
Tak hanya di Sukoharjo, Anak Ular Juga Banyak Ditemui di Sragen, Snake Rescue: Ini Musim Menetas
Maraknya kemunculan anak ular pada musim hujan saat ini disebabkan oleh beberapa hal. Koordinator Sragen Snake Rescue, Ahmad Mujiono menjelaskan, pada
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Maraknya kemunculan anak ular pada musim hujan saat ini disebabkan oleh beberapa hal.
Koordinator Sragen Snake Rescue, Ahmad Mujiono menjelaskan, pada November hingga Januari 2021 merupakan masa-masa menetasnya telur ular.
"Saat masa menetas biasanya ditemukan banyak anak ular," tuturnya kepada Tribunsolo.com, Sabtu (19/12/2020).
Namun demikian, ketika telur menetas, induk ular biasanya tidak berada di mana telur-telur tersebut ditinggalkan.
"Induk ular biasanya meninggalkan telur itu selama tiga bulan," kata dia.
Baca juga: Tengah Istirahat, Pegawai Gudang di Sukoharjo Kaget Lihat Anakan Ular Kobra, Disisir Temu 8 Ekor
Baca juga: Bikin Merinding Ketakutan,Ambil Tasbih saat Gelap karena Listrik Mati,Ternyata Dipegang Ular Berbisa
Baca juga: Tak Semua Pemilih yang Dirawat di RS Memilih saat Pilkada Sragen, Bawaslu: Akan Kita Investigasi
Baca juga: 5 Fakta Kecelakaan di Exit Tol Pungkruk Sragen, Bermula Lintasi Genangan Air Lalu Hilang Kendali
Selain sekarang masa-masa waktu menetasnya telur ular, ular senang berada di dekat air, tumpukan kayu atau batu, dan tikus-tikus yang ada di rumah warga.
"Itu faktor lain kenapa ular banyak bermunculan saat ini," katanya.
Oleh karena itu, Yono mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan anakan ular untuk tidak dibunuh.
"Masyarakat tetap waspada tapi ularnya jangan dibunuh karena merupakan bagian dari rantai makanan," imbuhnya.
Masyarakat diminta untuk tidak membuang sisa makanan sehingga bisa mengundang kedatangan ular ke rumah.

Tips Ular Tak Masuk Rumah
Musim hujan seperti ini, ular berkeliaran keluar dari tempat persembunyiannya.
Bahkan kasus ular masuk rumah, tengah banyak ditemukan di kawasan Solo Raya.
Pembina Komunitas Pecinta Ular Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo, memberikan sejumlah tips untuk mencegah masuk rumah, dan mengusir ular.
Exolus bermarkas di kawasan Rejosari, Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.
Untuk mencegah ular masuk kedalam rumah, Janu memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan masyarakat.
Seperti senantiasa membersihkan rumah hingga menutup gorong-gorong yang memungkinkan dijadikan jalur masuk ular.
"Juga bisa memberikan wangi-wangian yang menyengat di sudut rumah, seperti kapur barus, cairan kaporit, maupun cairan pewangi," kata dia kepada TribunSolo.com, Rabu (2/12/2020).
"Karena ular itu tidak suka dengan aroma yang menyengat," tambahnya.
Baca juga: Momen Nataru, Prokes Obyek Wisata di Kota Solo Diperketat : Bila Penuh, Pengunjung Tunggu Dulu
Baca juga: Naik KA Jarak Jauh Harus Katongi Hasil Swab atau Rapid Antibodi, PT KAI Dibatasi Jumlah Penumpang
Selain itu, dia juga menyarankan memotong ranting pohon yang menempel bagian rumah.
Sedangkan untuk penanganan ular masuk kedalam rumah harus ekstra hati-hati.
Masyarakat yang melihat ular di dalam rumah jangan melakukan gerakan provokatif, yang dapat membuat ular merasa terancam.
Karena gerakan provokatif itu dapat membuat ular menyerang manusia.
"Caranya bisa memanggil orang yang sudah ahli dalam penanganan ular." kata dia
"Kalau tidak, bisa menggunakan sapu atau benda panjang lainnya untuk menggiring ular keluar rumah, tapi dilakukan dengan pelan-pelan," tandasnya. (*)